Bagikan:

JAKARTA – Ade Firza Paloh atau yang akrab disapa Ade Paloh adalah vokalis sekaligus penulis lirik dari grup band Sore. Bersama band ini, Ade Paloh sudah memproduksi empat album, di antaranya adalah Centralismo, Ports of Lima, Los Skut Leboys, dan Quo Vadis, Sore?.

Meskipun sudah meraih banyak kesuksesan bersama Sore, Ade Paloh juga sempat membuat proyek musik lain. Sebut saja Marsh Kids dan Drs. F. Achmar.

Namun, dari semua proyek musik yang pernah ia arungi, ada satu benang merah yang mengaitkan itu semua sehingga menjadi ciri khas dari Ade Paloh sendiri, yaitu lirik. 

Lirik karya Ade Paloh seringkali berkutat pada hiruk-pikuk kehidupan dengan balutan puitis sekaligus terasa humanis. Metafora yang ia gunakan, terasa berbeda dengan penulis lirik Indonesia lainnya.

Dengan kemampuannya tersebut, menghasilkan rasa penasaran di ruang benak kita. Lantas, siapa saja penulis lirik Indonesia favorit Ade Paloh dan apa alasannya?

Pertanyaan itu terjawab dalam daftar yang Ade Paloh tuturkan kepada VOI. Silahkan disimak, ya!

Pertama, Eros Djarot. Menyambungkan rasa cinta kasih pada alam di saat senja maupun malam, membalut rasa kalut keremajaan akan kehilangan sang kekasih, dan menyadari romansanya sendiri sebagai bagian dari risiko dalam menyintai.

Kedua, Ebiet G Ade. Bersandar pada lirik-lirik alam yang bermajas alegorikal dan analogi sosial, yang selalu tertunduk pada kuasa ketuhanan.

Ketiga, Sigit Pramudita (Tigapagi). Memadu dan menjalin kata-kata alam dengan rasa morbid yang kental sehingga menjadi indah dan kelam sekaligus.

Keempat, Cholil Mahmud (Efek Rumah Kaca). Bermain dalam kolam kata-kata yang menyambung ruang sosial yang bertumpu pada sifat-sifat spiritualis, humanis, dan politika.

Kelima, Jimi Multhazam (The Upstairs, Morfem, Jimi Jazz). Menyambangkan lirik-lirik urban komika pada rasa keremajaan yang naif namun dinamis dan progresif.