Bagikan:

JAKARTA - Menempuh perjalanan di kancah musik nasional selama dua dekade, Rayen Pono siap memperkenalkan jati dirinya sebagai solois lewat album perdana bertajuk Empat Puluh pada 30 Februari mendatang.

"Tidak terasa sudah menggeluti dunia musik selama dua dekade lamanya. Baik sebagai seorang penyanyi, songwriter, produser, dan bahkan vocal director," tutur musisi yang pertama kali memperoleh atensi penggemar musik Tanah Air di era 2000-an sebagai personel pop duo Pasto.

Jadwal perilisan album ini sengaja pada pengujung bulan karena bertepatan dengan hari ulang tahun Rayen yang ke-40.

"Album ini adalah wujud selebrasi saya dan deklarasi diri bagi saya, mengapa selebrasi? Karena kelahiran album ini menandakan 40 tahun hidup saya di dunia ini dan 20 tahun karier saya di industri musik ini," ujar Rayen dalam konferensi pers di Jakarta, Senin, 6 Februari.

"Mengapa deklarasi? Karena album ini sepenuhnya menegaskan individualitas saya sebagai seorang musisi. Di album ini, saya berfokus pada jati diri saya dan tidak menghiraukan apa yang mungkin menjadi eskpektasi pasar," lanjutnya.

Bernaung di bawah Semesta Records, album Empat Puluh ini menjadi tonggak sejarah bagi musisi berdarah Ambon dan Nusa Tenggara Timur ini.

Sementara itu, Rian Ekky Pradipta, atau yang akrab disebut Rian D'Masiv, selaku CEO dari Semesta Records, menceritakan awal ketertarikan dirinya untuk memproduseri album ini.

"Saya melihat Rayen waktu itu lewat single-singlenya, masih terasa mengikuti pasar. Tapi, sejak saya mendengar album Pasto yang pertama, saya langsung tertarik. Ini r&b banget nih," tutur Rian.

"Terus saya bilang ke dia, Bung, lo harus buat yang kayak gini lagi, udah saatnya lo buat lagu yang lu suka, enggak usah mikirin pasar. Lo mau bikin gimana, gua sikat," lanjutnya.

Alden Luhukay, selaku co-producer juga turut menyampaikan rasa senangnya atas perilisan album ini.

"Waktu itu kita bikin benar-bener enggak ada beban, karena ini musik kita banget," ujar Alden.

"Saya dan Rayen emang kita ketemu terus, jadi kita berusaha untuk mengulik sound yang beda dari neo-soul yang sekarang. Jadi saya berusaha banget buat kembalikan lagi warnanya Rayen," lanjutnya.

Di album ini, Rayen mengeksplorasi musik r&b dan soul yang menjadi kecintaannya sekaligus melirik motif genre lain seperti world music, hip hop, neo-tradition, dan gospel. Orisinalitasnya pun menjadi benang merah yang menyatukan 11 lagu yang menyusun album Empat Puluh.