Electrum Ungkap Strategi Penjualan Motor Listriknya hingga Perakitan
Peluncuran Electrum H5. (Foto: Bagus Muhammad Hafizh/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Pabrikan kendaraan listrik lokal, Electrum, telah resmi mengumumkan peluncuran model pertama mereka, H5. Dengan kapasitas bagasi yang luas, fitur canggih, dan daya jelajah yang cukup jauh.

Dalam jumpa pers yang diadakan di Jakarta pada Kamis, 9 November, Patrick Adhiatmadja, Managing Director Electrum, mengungkap jika mereka masih menunggu respons dari masyarakat terkait adopsi kendaraan listrik roda dua. Hal ini akan memengaruhi keputusan mereka untuk menjual motor secara massal di pasar domestik.

“Kami masih melihat adopsi kendaraan listrik roda dua seperti apa. Bila motor kami sudah layak untuk dijual secara massal, kita akan jual,” kata Patrick.

Selain fokus pada peningkatan produksi lokal, Electrum sedang membangun fasilitas pabrik di Indonesia yang diharapkan akan selesai pada tahun 2025 mendatang. Saat ini, Electrum H5 masih diimpor dari China.

"Pembangunan pabrik kami sedang berjalan sesuai rencana. Kami berharap dapat beroperasi pada kuartal pertama atau paruh pertama tahun 2025," tambah Patrick.

Electrum H5 menawarkan keunggulan dalam hal kapasitas bagasi yang mencapai 25 liter, mampu menampung helm dan dua baterai, sementara tetap memiliki desain yang kompak. Fitur canggih seperti keyless start memungkinkan pengguna untuk menghidupkan motor tanpa kunci, sementara aplikasi ELMA yang terintegrasi memantau kondisi kendaraan dan menyediakan informasi mengenai lokasi BSS (Battery Swap Station) terdekat.

Dari sisi performa, H5 didukung oleh dinamo 4 kW pada 3.000 rpm dan torsi 30 Nm pada 1.600 Nm, dengan kecepatan maksimum mencapai 90 km/jam dan akselerasi dari 0 hingga 60 km/jam dalam 6 detik. Motor ini mampu menempuh jarak hingga 120 km dengan dua baterai dan 60 km dengan satu baterai, berkat penggunaan baterai lithium-ion berbasis nikel dengan kapasitas 1,8 kWh.

Selain peluncuran H5, Electrum juga menjalin kemitraan strategis dengan perusahaan-perusahaan ternama, termasuk Pertamina, dengan tujuan menempatkan stasiun penukaran baterai di beberapa lokasi SPBU di Jakarta. Langkah ini diharapkan dapat meningkatkan infrastruktur penunjang bagi pengguna kendaraan listrik di ibu kota.