Bagikan:

JAKARTA - Mercedes-Benz telah meluncurkan platform MB.EA untuk mendukung kendaraan masa depannya seperti C-Class maupun GLC. Diharapkan kehadiran arsitektur ini dapat menjadi tulang punggung bagi merek mewah tersebut.

Dilansir dari Autocar, Jumat, 20 Desember, platform ini akan mendukung peralihan model C-Class ke tenaga listrik (EV) mulai tahun 2026 bersama dengan saudara SUV GLC.

Berdasarkan varian Medium pada platform, C-Class dan GLC baru akan dimasukkan ke dalam jajaran merek antara CLA baru dan EQE untuk menyaingi BMW Seri Neue Klasse 3 mendatang dan Model 3 Tesla. Diharapkan platform ini juga akan mengakomodir tenaga lebih besar dari CLA versi tertinggi yakni 375 dk.

Meskipun C-Class dan GLC akan beralih ke tenaga listrik, hal ini tidak mewakili akhir dari model ICE yang sudah ada, berdasarkan platform MRA.

CEO Mercedes-Benz, Ola Källenius baru-baru ini mengatakan bahwa perusahaannya siap berinvestasi dan mengembangkan arsitektur berbeda untuk model pembakaran dan listrik, selama permintaannya mencukupi.

“Satu-satunya solusi yang menurut kami layak dalam skenario tersebut adalah Anda memiliki dua platform,” kata Kallenius.

C-Class dan GLC akan mendapatkan perubahan signifikan agar sejalan dengan EV terbaru. Secara visual, mobil EV dan ICE akan memiliki wujud serupa. Namun, ada sedikit perbedaan agar menyesuaikan dengan teknologi platform pada masing-masing powertrain seperti overhang depan dan belakang lebih pendek.

Mercedes-Benz merupakan salah satu pabrikan premium yang sibuk dalam pengembangan mobil baru untuk di masa mendatang. Merek ini sedang menguji coba beberapa pembaruan model seperti S-Class, GLE, dan CLA-Class.