Bagikan:

JAKARTA - Dalam gelaran Indonesia International Motor Show (IIMS) 2024, PT Hyundai Motors Indonesia (HMID) membawa semangat bertajuk ‘Hyundai EV. Expect More” dengan memiliki visi untuk mendorong elektrifikasi di Indonesia.

Salah satu kendaraan yang diluncurkan adalah Ioniq 5 Batik dengan edisi terbatas. Model ini merupakan wujud simbolik perusahaan yang telah berkontribusi selama 50 tahun dalam rangka hubungan bilateral antara Indonesia dan Korea Selatan.

“Hyundai Ioniq 5 telah menjadi salah satu tonggak kesuksesan Hyundai di industri kendaraan listrik Indonesia. Ini juga mobil listrik pertama yang diproduksi secara lokal di Indonesia,” ucap Franciscus Soerjopranoto, selaku Chief Operating Officer PT HMID, dalam sela-sela IIMS 2024, Jakarta, Kamis, 15 Februari.

Mobil ini dihiasi dengan pola batik kawung yang menggabungkan unsur geometris bundar mirip buah kawung dengan pixel parametrik khas Hyundai. Pola tersebut mendefinisikan persatuan dan harmoni, sejalan dengan visi global perusahaan.

Keterkaitan antara pola Batik Kawung dan desain pixel IONIQ tidak hanya sekadar elemen desain, melainkan juga simbol warisan budaya yang memadukan unsur analog dan digital dalam kendaraan listrik terbaik dari Hyundai Motor Company.

Pola batik kawung berwarna abu-abu menghiasi bagian hood, roof, sisi mobil, serta pintu belakang. Bahkan, bagian dalamnya didominasi oleh pola batik kawung di bagian jok, klakson, dan sandaran lengan.

Demi menambah segi estetika pada interior, Hyundai memberinya pola batik ini dengan dua pilihan warna, yakni soga mendefinisikan alam, kesederhanaan, dan kemanusiaan, selaras dengan desain Ioniq 5 yang memanfaatkan material daur ulang dan komponennya.

Mobil ini juga memiliki performa yang sama seperti Ioniq 5 versi standar. Crossover ini menawarkan pengalaman berkendara hingga jarak tempuh 451 km dan dapat berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam 7,4 detik.

Hyundai Ioniq 5 Batik sudah bisa dipesan secara nasional seharga Rp990 juta On The Road DKI Jakarta. IONIQ 5 juga menggunakan E-GMP yang memungkinkan hadirnya fitur inovatif seperti Vehicle-to-Load (V2L) untuk mengisi daya perangkat elektronik.