JAKARTA - Langkah Honda dalam menghadirkan kendaraan berbahan bakar hidrogen tak pernah pupus meski pernah punya pengalaman kurang bagus dengan sedan Clarity, mobil produksi Fuel Cell Vehicle (FCEV) pertama yang dijual secara global sejak 2008 lalu.
Masalah infrastruktur, khususnya, menghambat kesuksesan Clarity tersebut pada waktu itu, tetapi kondisi kini berubah.
Kabar terbaru, Honda Amerika Serikat telah memulai produksi mobil terbaru dengan sistem sel bahan bakar hidrogen bekerja sama dengan General Motors.
Jadwal pengumuman produksi hidrogen ini sejalan dengan pengumuman harga all-electric Honda Prologue. Kedua alternatif ini merupakan bagian dari inisiatif merek untuk mendukung kampanye nol emisi.
Tak main-main, Honda menargetkan penjualan awal sebanyak 2.000 unit per tahun untuk sistem sel bahan bakar baru ini.
Mobilnya adalah SUV berbasis Honda CR-V yang dijadwalkan diluncurkan tahun ini. Dan jika terwujud, mobil ini akan menjadi satu-satunya SUV berbahan bakar hidrogen di Amerika Serikat.
Dilansir CarBuzz, 27 Januari, proses perakitan kendaraan ini akan dilakukan di pabrik perakitan Acura NSX di Ohio, sementara produksi sistem sel bahan bakar hidrogen generasi terbaru berlangsung di fasilitas produksi patungan Honda-GM, Fuel Cell System Manufacturing LLC (FCSM), yang didirikan pada tahun 2017 di Brownstown, Michigan. Menurut pabrikan otomotif Jepang ini, FCSM telah menciptakan 80 lapangan pekerjaan.
"Ini adalah hari bersejarah bagi industri otomotif karena GM dan Honda berpatungan produksi massal sel bahan bakar hidrogen untuk transportasi. Lebih dari itu, komitmen ini sejalan dengan misi kami untuk membuat sistem sel bahan bakar hidrogen berkualitas tinggi, tahan lama, dan terjangkau untuk pelanggan,” " kata Suheb Haq, Presiden FCSM.
BACA JUGA:
Honda dikatakan telah melakukan perbaikan di beberapa area. Kini, perusahaan ini berfokus pada penurunan biaya pengembangan dan manufaktur, yang seharusnya dapat mengatasi harga jual yang tinggi yang menghambat konsumen untuk membeli mobil hidrogen.
Ini dimungkinkan dengan menyederhanakan peralatan pendukung tambahan, menggunakan sumber daya umum, dan mengurangi penggunaan logam mulia yang mahal.
Sebagai hasilnya, sistem sel bahan bakar baru ini akan sepertiganya lebih murah dibandingkan dengan Honda Clarity Fuel Cell tahun 2019 yang sudah dihentikan produksinya.
Selain biaya yang lebih rendah, teknologi baru ini menjanjikan kinerja yang lebih baik dan daya tahan ganda dibandingkan dengan iterasi sebelumnya.
Honda telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan untuk membentuk ekosistem hidrogen, termasuk Japan Hydrogen Station Network Joint Company di Jepang dan FirstElement Fuel di Amerika Utara. Perusahaan otomotif ini bahkan tengah mengembangkan teknologi untuk mendukung kehidupan di luar angkasa.
"Kami membawa pola pikir produksi massal dengan perhatian pada detail dan fokus pada kualitas tinggi, dan sekarang kami siap memenuhi kebutuhan pelanggan untuk aplikasi teknologi sel bahan bakar dan awal era hidrogen," pungkas Tetsuo Suzuki, Wakil Presiden FCSM.