Bagikan:

JAKARTA - Permasalahan tengah dihadapi oleh perusahaan otomotif asal Swedia, Volvo, yang diketahui salah satu modelnya mengalami masalah, yaitu XC90 di Australia.

Model yang bermasalah adalah produksi tahun 2015 hingga 2023 sehingga harus dilakukan program penarikan kembali (recall).

Dilansir dari Drive, Minggu, 7 Januari, pemicu terjadinya recall karena terdapat kesalahan sistem sabuk pengaman pada baris kedua sehingga akan lepas jika terjadi kecelakaan. Dengan demikian, potensi terjadinya cedera dan kematian pada penumpang cukup tinggi.

Departemen Infrastruktur mengatakan, gesper sabuk pengaman pada baris kedua dan sekrup bawah dapat kendor, sehingga sistem ini dapat tidak berfungsi seperti seharusnya.

“Jika terjadi tabrakan jika sabuk pengaman tidak berfungsi sebagaimana mestinya, penumpang kursi tersebut mungkin tidak menerima perlindungan penuh dari sistem sabuk pengaman dan hal ini dapat meningkatkan risiko cedera atau kematian pada penumpang kendaraan,” kata Departemen Infrastruktur setempat.

Dikabarkan sebanyak 115 unit Volvo XC90 terdampak atas permasalahan ini. Setelahnya, pihak perusahaan akan menghubungi pemilik kendaraan yang terdampak dan menghimbau mereka untuk membawa mobilnya ke jaringan dealer terdekat.

Dengan demikian, Volvo akan segera melakukan perbaikan pada kendaraan tersebut dan berjanji pemilik tidak perlu mengeluarkan biaya untuk perbaikan tersebut. Pihak perusahaan hingga saat ini belum menemukan kasus cedera atau kematian yang diakibatkan oleh permasalahan ini.