JAKARTA - Volvo telah resmi memasarkan SUV listriknya bernama EX90. Disebutkan bahwa model tersebut merupakan model flagship dari merek ini yang diplot sebagai pengganti dari XC90.
Namun, merek otomotif asal Swedia ini mengonfirmasi bahwa model XC90 akan terus hidup dalam beberapa tahun mendatang dan akan terus menghadirkannya dalam versi ICE murni.
“Kami akan terus memperbarui XC90 selama masih ada permintaan. Ini adalah mobil yang penting bagi kami,” kata salah satu perwakilan Volvo dikutip dari Auto Express, Kamis, 14 November.
SUV tersebut merupakan model tertua dari jajaran Volvo dengan generasi kedua telah menunjukkan eksistensinya sejak 2015. Selama beberapa tahun, pabrikan menawarkan XC90 dalam beberapa varian, termasuk mild-hybrid dan plug-in hybrid (PHEV).
Pada September lalu, XC90 hadir dalam wujud facelift dengan meningkatkan berbagai aspek mulai dari interior lebih nyaman hingga usung teknologi lebih terdepan.
Berbeda dengan versi sebelumnya, XC90 facelift ini mendapatkan revisi pada bagian lampu depan yang disebut sebagai ‘Thor Hammer’ dengan grill berpola diagonal baru yang membuatnya terlihat lebih baru.
BACA JUGA:
Berbicara performanya, varian T8 usung sistem PHEV dengan mesin bensin berkekuatan 306 dk dengan motor listrik bertenaga 143 dk, yang memiliki baterai listrik sehingga mampu memberikan jarak tempuh 70 km menurut WLTP.
Tentunya ini XC90 ini tertinggal di belakang dibandingkan para rivalnya seperti Tiguan PHEV yang dapat memberikan jangkauan dengan listrik murni hingga 113 km dalam sekali pengisian daya dan Audi Q7 PHEV menawarkan 84 km.
Volvo juga sediakan varian mild-hybrid 48V pada varian B5 yang memiliki mesin bensin berkekuatan 247 dk dan tipe B6 bertenaga 296 dk. Keduanya juga menawarkan sistem turbocharged serta menjanjikan peningkatan efisiensi dalam konsumsi BBM.
Volvo XC90 facelift telah tersedia dipesan dan dijadwalkan mulai diproduksi mulai akhir 2024, disusul dengan pengiriman unit pertamanya ke pelanggan.