JAKARTA - Toyota baru saja mengonfirmasi kehadiran dari generasi terbaru Camry. Ini sebagai isyarat lanjutan yang diungkapkan oleh pabrikan asal Jepang tersebut dan akan diluncurkan pada 14 November mendatang, berbarengan dengan Crown di AS.
Sebelumnya, pabrikan asal Jepang tersebut telah menampilkan sebuah gambar bayangan yang menunjukkan kemunculan model tersebut. Gambar tersebut memperlihatkan sebuah siluet mobil di tengah fajar yang menyingsing, dengan lampu membentuk pola 'C' yang menyala, menyerupai model lain seperti Prius dan Crown. Kemudian, Toyota kembali tidak malu-malu memperlihatkan model tersebut dengan jelas yang dapat memberikan gambaran mengenai spesifikasi sedan tersebut.
Dalam gambar yang dipublikasikan pabrikan dalam laman resminya, Kamis, 9 November, Toyota memperlihatkan sekilas bagian belakang dengan tampilan lampu belakang yang elegan dengan lekukan pada bagian bagasi.
Dalam gambar tersebut memperlihatkan emblem ‘AWD’ dan ‘HEV’ yang menandakan bahwa sedan tersebut akan kembali mengusung teknologi hybrid. Pada bagian atas lampu, terdapat huruf ‘C’ yang terpampang jelas menandakan identitas mobil tersebut.
Dengan demikian, Camry terbaru akan mengisi jajaran model hybrid lainnya yang telah diperkenalkan di AS, meliputi Land Cruiser dan Tacoma 2024. Mobil ini akan didasari platform TNGA-K dengan sistem penggerak all-wheel drive (AWD) seperti generasi sebelumnya.
Toyota tampaknya berkeinginan untuk mengejar pesaing, seperti Honda yang baru-baru ini meluncurkan generasi terbaru dari Accord pada awal tahun ini. Dengan melahirkan Camry terbaru, Toyota berharap untuk menutup kesenjangan dan melanjutkan keberhasilan dari generasi sebelumnya.
BACA JUGA:
Camry merupakan salah satu produk terlaris di Amerika Serikat. Tahun lalu, model ini menduduki peringkat kelima di antara kendaraan terlaris di negeri Paman Sam dengan pengiriman sebanyak 295.201 unit, di bawah RAV4 yang berhasil mengirimkan 399.941 unit.
Namun, sedan mewah ini bukanlah produk yang populer di negara asalnya sendiri, Jepang. Penjualan kendaraan ini menurun hingga di bawah 6.000 unit, sehingga Toyota memutuskan untuk menghentikan produksi untuk pasar domestik.