Bagikan:

JAKARTA - Dalam mempercepat perencanaan elektrifikasinya, Jeep berencana untuk meluncurkan Recon versi listrik sebagai pesaing dari Land Rover Defender di Eropa.

Jeep Recon akan diluncurkan pada 2025 mendatang, mengikuti jejak Wrangler yang akan beralih ke tenaga listrik. Model ini nantinya akan memiliki tenaga luar biasa hingga mendekati 591 dk.

Dilansir dari Autocar, Jumat, 15 September, Recon akan mengambil basis yang sama dengan Wagoneer S yang juga akan dielektrifikasi pada 2025. Dengan demikian, pabrikan asal AS tersebut akan memperluas jangkauannya hingga tujuh model pada pertengahan dekade ini.

Model ini akan didasari oleh STLA Large terbaru yang dikembangkan oleh Stellantis, menjadikannya salah satu model yang menggunakan arsitektur tersebut.

Walaupun Jeep belum mengungkapkan rincian mengenai spesifikasi, namun diperkirakan mobil tersebut dapat berakselerasi dari 0 ke 100 km/jam dalam waktu 3,5 detik. Ini berlaku juga untuk Wrangler. Merek ini mengatakan bahwa model tersebut dapat menempuh jarak hingga 643 km.

Recon akan dirakit dan dirilis pertama kalinya di AS. Model ditawarkan dan diposisikan sebagai versi asli Jeep off-road lama, dengan opsi termasuk pintu yang dapat dilepas dan desain atap terbuka, seperti pada Wrangler.

Antonella Bruno, selaku Kepala Jeep Eropa, mengatakan bahwa kedua model tersebut akan memiliki ukuran dan posisi yang sedikit berbeda dalam jangkauannya.

“Recon adalah mobil yang unik, berbentuk kotak dan sangat mumpuni. Ini akan berada di bagian bawah segmen pasar dibandingkan Wrangler," ucap Bruno.

Dari segi desain, Jeep Recon mengadopsi desain dari Wrangler dengan lampu depan kotak dan grill kecil namun panjang serta bagian bawah bemper dinaikkan. Namun, mobil ini tetap memiliki aura untuk menjelajah, terutama jika dipasangkan dengan ban off-road.

Selain Recon, Wagoneer S, dan Wrangler, Jeep akan meluncurkan beberapa model lainnya dan akan membantu penjualannya dalam segmen ini di Eropa pada akhir 2030 ini.