Bagikan:

JAKARTA - Pada 25 Juni 1936, Presiden Ketiga Republik Indonesia B.J. Habibie terlahir di dunia ini. Selain negarawan, ia juga dikenal sebagai Bapak Teknologi Indonesia karena menjadi orang pertama yang berhasil membuat pesawat di negara ini. Pertanyaannya, bagaimana cara belajar sosok jenius Habibie yang namanya disegani sampai Jerman bahkan dunia tersebut? 

Habibie lahir di Parepare, Sulawesi Selatan. Ia anak keempat dari delapan bersaudara. 

Sejak kecil Habibie sudah punya sikap optimis dan tak ambil pusing akan hal-hal yang terjadi di luar kontrolnya. "I'm sweet boy, not a problem maker child (saya pria lembut, bukan anak pembuat onar)," tutur Habibie dikutip dari buku Biografi Bacharuddin Jusuf Habibie ditulis A Makmur Makka.

Selain itu, Habibie juga sudah menunjukkan minat tingginya terhadap ilmu sejak kecil. Habibie baru bermain ketika sudah menyelesaikan pekerjaan rumah. Setelah menyelesaikan pekerjaan rumahnya, ia memilih bermain Blokken dan akan memuat kapal terbang. 

B.J. Habibie (Sumber: Wikimedia Commons)

Mengutip berbagai sumber, Habibie diketahui sejak kecil hanya membutuhkan waktu 4-5 jam untuk tidur. Sisanya, ia menggunakan inderanya untuk menyerap lingkungan sekitar dan menganalisanya. Hal tersebut yang membuat Habibie begitu cerdas dan memiliki pemikiran yang tajam. 

Kebiasaan itu ditunjang dengan hobi Habibie membaca. Bahkan Habibie menghabiskan waktu sekitar 7,5 jam sehari untuk membaca maupun menulis. Kebiasaan Habibie ini membuatnya menjadi sosok yang memiliki wawasan dan pengetahuan luas. 

Karena kejeniusannya tersebut, Habibie juga memiliki julukan Mr Crack. Ia berkontribusi besar bagi teknologi pesawat terbang global. Namanya melekat menjadi nama teorema di bidang termodinamika.

Teorema Habibie atau dikenal sebagai Crack Propagation Theory, membantu menyelesaikan persoalan yang banyak menyebabkan kecelakaan pesawat terbang. Teori ini memberikan formulasi perhitungan matematis untuk menemukan potensi rekahan pada kerangka badan pesawat. Istilah teknis untuk rekahan ini adalah crack. 

Sebutan Mr Crack menjadi pengakuan atas kemampuannya Habibie dalam memecahkan permasalahan dalam dunia penerbangan. Formulasi Saai itu Habibie mendapat apresiasi global bersamaan dengan momentum digunakannya mesin jet untuk penggerak pesawat, menggenapi teknologi baling-baling.

Suksesor Soeharto

B.J. Habibie mengambil sumpah sebagai presiden RI (Sumber: Wikimedia Commons) 

Mengutip Kompas, Habibie menjadi presiden pada 21 Mei 1998. Habibie menjadi kunci masa transisi Indonesia dari rezim Order baru ke Masa Reformasi. Habibie meletakkan sejumlah fondasi bagi sistem pemerintahan yang berjalan hingga kini. Salah satunya adalah keterbukaan infomasi. Pada pemerintahan Habibie, terdapat kebebasan pers dengan adanya Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers. 

Selain itu, Habibie memprakarsai Bank Indonesia (BI) yang independen dan lepas dari pengaruh pemerintah, mengeluarkannya dari struktur kekuasaan eksekutif. Independensi memberi keleluasaan kepada BI untuk mengelola sektor moneter. 

Pada masa itu, penguatan rupiah yang nilai tukarnya sempat menyentuh Rp16.800 per dolar AS terjadi sesudah krisis moneter. Nilai tukar tertinggi rupiah pada masa Habibie adalah Rp6.500 per dolar AS. Habibie juga membuat mempersiapkan Pemilu 1999 yang merupakan pemilu demokratis pertama pasca-Orde Baru.

Meski demikian, pemerintahan Habibie terbilang singkat. Habibie menjadi Presiden Indonesia selama 17 bulan atau hanya memerintah hingga 20 Oktober 1999. Habibie dituntut mundur karena dianggap tidak dapat menjalankan amanah reformasi, terutama pengadilan untuk Soeharto. Pada Sidang Istimewa MPR 1999, 13 November 1999, pidato pertanggungjawaban Habibie ditolak MPR. Hal tersebut menyebabkan Habibie batal dicalonkan menjadi presiden. 

*Baca Informasi lain soal SEJARAH DUNIA atau baca tulisan menarik lain dari Putri Ainur Islam.

MEMORI Lainnya