Bagikan:

JAKARTA - Hari ini, 6 Mei, tujuh tahun lalu atau pada 2013, Kota Cleveland, Ohio, Amerika Serikat jadi saksi keajaiban. Tiga orang wanita yang diculik selama hampir sepuluh tahun berhasil ditemukan kembali. Mereka berhasil selamat setelah dikurung, disiksa, bahkan diperkosa oleh seorang sopir bus antar-jemput sekolah bernama Ariel Castro. 

Saat itu, Amanda Berry, satu dari tiga orang yang diculik mengatakan berhasil selamat setelah menelpon 911 menggunakan telepon darurat milik seseorang di sekitar lokasi mereka disekap. "Saya telah diculik dan hilang selama sepuluh tahun. Dan saya bebas sekarang," kata Berry yang kini telah berusia 33, seperti dikutip ABC News.

Berry, bersama Gina DeJesus (29) dan Michelle Knight (38) diculik dan ditahan selama hampir sepuluh tahun oleh Ariel Castro. Mereka diculik pada kurun 2002 sampai 2004. Pelecehan yang mereka alami saat dirantai, mengalami kelaparan, hingga disiksa secara fisik oleh Castro selama bertahun-tahun tak membuatnya pasrah pada keadaan.

Castro adalah orang dekat

Semuanya bermula ketika Amanda Berry diculik pada 21 April 2003, satu hari sebelum ulang tahunnya yang ke 17. Ia diculik setelah pulang bekerja. Padahal, hari itu sempat ada niatan bolos karena besoknya ia akan merayakan 'sweet seventeen'.

Sepulangnya dari kantor, Berry menyadari ada mobil yang membuntutinya dari belakang. Kemudian seorang lelaki dari dalam mobil itu bertanya apakah dia perlu tumpangan. 

Pria itu ternyata Ariel Castro, seorang sopir bus sekolah dasar dan ayah dari teman sekelasnya, Berry waktu SMA. Tidak ada yang mencurigakan mulanya. Castro bilang kepada Berry bahwa anaknya sedang ada di rumah. Ia lalu menawarkan apakah Berry hendak menemuinya. 

Gayung pun bersambut. "Aku bilang, 'Ya, tentu,'" kata Berry.

Setelah mereka memasuki rumah Castro di Seymour Avenue ternyata putrinya tidak ada. Berry kemudian disuruh menunggu.

Castro lalu mengajak Berry ke atas rumahnya sambil menunjukkan seorang wanita misterius yang sedang tidur di kamar. Ia kemudian mengetahui wanita itu adalah Michelle Knight yang telah diculik Castro selama hampir setahun. Dirinya menjadi korban kedua setelah Knight.

Castro lalu membawa Berry ke kamar sebelah. "Dan dia menyuruhku menurunkan celanaku. Dari sana saya sadar sepertinya ini tidak akan baik-baik saja," ungkap Berry. 

Kabar tentang penculikan Berry menjadi berita utama. Seminggu setelah penculikan, Castro menelepon keluarga Berry menggunakan ponsel korban. Ia mengaku telah menculik Berry bahkan mengejek keluarganya. 

Pada 2003 teknologi pelacak lokasi lewat ponsel baru dikembangkan FBI. Mereka lalu menunggu ponsel itu digunakan kembali, namun Castro tidak pernah melakukannya.

Para korban penculikan (Instagram/@missingkids)

Mangsa baru Castro

Hampir setahun setelah Berry diculik, Castro mulai mencari mangsa baru tak jauh dari jalan tempat ia menculik Berry. Korban selanjutnya adalah Gina DeJesus, gadis berusia 14 tahun. 

Pola penculikannya hampir sama. DeJesus adalah teman dekat putri Castro. Ia pun berteman dengan ayahnya DeJesus. Castro menculiknya sewaktu pulang sekolah. 

Sejatinya, Castro adalah orang dekat dari para korban. Oleh karenanya, ia bisa tahu seluk beluk mengenai mangsanya. 

Apa yang dialami DeJesus tidak jauh berbeda dengan yang dialami Berry dan Knight. Menurut penuturannya kepada ABC News, Castro pertama kali memperkosanya pada 7 Mei 2004.

Anak penyelamat

Tiga tahun pasca penculikan Berry, ia kemudian mengandung anak Castro. Anak itu lahir dengan nama Jocelyn pada Natal 2006. Kehadiran Jocelyn secara tidak langsung menjadi penyelamat bagi mereka.

Saat Jocelyn semakin besar, Castro sedikit demi sedikit mulai memberikan kebebasan kepada korban. Rantai yang menjerat Berry mulai dilepaskan.

Castro tampaknya sangat mencintai Jocelyn. Sehingga, pada suatu hari untuk pertama kalinya dalam 10 tahun, Berry mendapati pintu kamarnya tidak terkunci meski Castro sedang tidak ada.

Dari kesempatan itulah para korban melarikan diri ke rumah tetangga sampai menemukan telepon dan menghubungi 911. Selang berapa lama, polisi tiba dan menyelematkan mereka. 

Pada Agustus 2013, Castro mendapat ganjarannya. Ia divonis penjara seumur hidup ditambah seribu tahun kurungan penjara setelah mengaku bersalah atas 937 tuduhan penculikan dan pemerkosaan. Satu bulan kemudian, ia ditemukan tewas bunuh diri di penjara.