Bagikan:

JAKARTA - India pernah punya pemain bulu tangkis berbakat. Syed Modi, namanya. Prestasinya membawa harum nama India dipentas dunia menggelegar ke mana-mana. Modi pun jadi idola baru Negeri Hindustan. Namanya sering didengungkan.

Modi pun muncul sebagai pribadi yang berbaik hati dan tak punya musuh. Petaka muncul. Modi justru jadi korban pembunuhan. Ia dibunuh setelah selesai berlatih bulu tangkis di Lucknow, India. Berita kematiannya menghebohkan seisi India dan tercampur misteri.

India boleh berbangga jadi sebuah negara yang atletnya bertumbuh mandiri di tengah kemiskinan. Syed Mehdi Hassan Zaidi (Syed Mehdi/Syed Modi) jadi salah satu contohnya. Atlet bulu tangkis Muslim itu muncul di tengah kemiskinan di kota Sardarnagar, Chauri Chaura, Uttar Pradesh.

Pria kelahiran Gorakhpur, India, 31 Desember 1962 itu tak menyerah dan berani bermimpi untuk menjadi pemain bulu tangkis profesional. Keinginan itu tak muluk-muluk. Syed Mehdi memang menonjol dalam bidang olahraga bulu tangkis tunggal putra.

Kasus pembunuhan terhadap bintang bulu tangkis India, Syed Modi tetap jadi misteri hingga kini. (Brown History)

Bak gayung bersambut. Mimpi Modi mendapatkan dukungan penuh dari kakak-kakaknya. Semangat itu membuatnya bersinar di India. Ia mampu merajai hajatan nasional bulu tangkis junior sedari 1976. Usianya kala itu masih 14 tahun.

Masalah muncul. Panitia bulu tangkis junior ternyata salah mengeja namanya, dari Syed Mehdi jadi Syed Modi. Kesalahan itu membawa berkah. Nama Syed Modi justru terkenal di seantero India. Modi mulai mununjukkan potensinya di pentas bulu tangkis dunia.

Modi dalam waktu singkat mampu membuktikan kapasitasnya sebagai atlet besar bulu tangkis India. Ia mampu merajai bulu tangkis nasional berturut-turut delapan kali dari 1980-1987.

Modi pun sempat bersinar di Asian Games 1982 dan mendapatkan medali perunggu. Ia berada tepat di bawah tunggal putra China, Han Jian (emas), dan tunggal putra kebanggaan Indonesia, Lim Swie King (perak).

Syed Modi dan istrinya, Ameeta Kulkarni. (Brown History)

“Prestasinya di dunia bulu tangkis internasional membawa rakyat India bangga. Dia memenangkan kejuaraan nasional selama delapan tahun berturut-turut dari 1980 sampai 1987. Dia memenangkan Austria International pada tahun 1983 dan 1984, meraih perunggu dalam dalam Asian Games 1982, dan menerima penghargaan Arjuna (penghargaan tertinggi dari Negara kepada atlet berprestasi) pada tahun 1981.”

“Pada 1982, di pertandingan persemakmuran, ia mengalahkan Nick Yeates dari Inggris, 7-15, 15-5, dan 15-7, untuk memenangkan gelar tunggal pria itu. Permainan ini menunjukkan campuran gaya Suresh Goel (legenda bulu tangkis India), dimana Modi adalah anak didiknya. Modi pun diramalkan akan mencapai puncak kariernya,” ungkap Prabuddh Banerjee dalam buku Where is Najeeb? And Other Stories of Unsolved Crimes (2023).

Misteri Kematian Modi

Prestasi demi prestasi terus diraih Modi. Kesuksesan itu membuat nama Modi mengelora di seantero India. Ia bahkan menjelma jadi atlet bulu tangkis tunggal putra nomor satu di India. Masa depannya diramalkan banyak orang akan cerah. Bukan tidak mungkin, Modi akan jadi atlet bulu tangkis nomor satu dunia.

Harapan tinggal harapan. Petaka justru muncul di puncak karier Modi. Saban hari Modi memang punya jadwal berlatih di Stadion Olahraga KD Singh Babu di Lucknow, India. Latihan itu dilakukannya dengan suka cita. Namun, tidak pada tanggal 28 Juli 1988.

Modi yang kebetulan telah menyelesaikan sesi latihannya mencoba mampir ke kedai makanan di dalam stadion. Ia sengaja ke sana untuk menikmati minuman dingin. Hari sial pun tak ada di dalam kalender. Ia yang mencoba meraih kendaraannya untuk pulang mendapatkan serangan dari tiga orang tak dikenal.

Penyerang Modi menembakkan lima peluru dari pistolnya. Penembakan itu memancing perhatian banyak orang dan penembak kabur. Pembunuhan itu lalu menggemparkan seisi India. Kematian Modi jadi kehilangan terbesar pecinta bulu tangkis India dan dunia.

Kematiannya pun jadi misteri. Banyak yang mencoba menerka-nerka kenapa Modi jadi sasaran pembunuhan. Modi pernah diduga banyak memiliki musuh. Namun, tuduhan itu tak terbukti karena laku hidup Modi yang ramah dan baik hati.

Modi pun sempat dianggap sengaja dibunuh oleh pendukung Perdana Menteri (PM) India, Rajiv Gandhi. Modi diyakini sebagai salah seorang yang menentang kekuasaan anak dari Indira Gandhi tersebut -- AntiRajiv. Tuduhan itu dianggap tak beralasan karena Modi menjauhkan diri dari politik.

Kondisi itu membuat penegak hukum mengarahkan kematian Modi ke intrik percintaan tingkat tinggi. Intelejen India CBI pun turun tangan. Mereka telah memeriksa saksi-saksi. Hasilnya, Modi diyakini dibunuh karena istrinya, Ameeta Modi berselingkuh dengan Sanjay Singh.

Informasi itu kian heboh karena Sanjay Singh diketahui sebagai politikus dan mantan Menteri Olahraga Olahraga Uttar Pradesh era 1982-1985. Ameeta Modi diduga bersekongkol dengan Sanjay untuk membunuh Modi. Mereka kemudian merekrut pembunuh untuk mengeksesuksi bintang bulu tangkis itu.

Aparat penegak hukum pun sempat menahan beberapa orang, termasuk Ameeta dan Sanjay. Namun, keduanya justru dibebaskan karena aparat tak memiliki bukti yang cukup. Publik pun menilai motif asmara dari pembunuhan itu tak lebih dari sebuah gosip, ketimbang fakta.

Kasus kematian Modi pun masih menjadi misteri hingga hari ini. Bahkan, film terkait misteri pembunuhan Modi pun dituangkan dalam film berjudul Sau Crore (1991). Akan tetapi, penghargaan tinggi rakyat India kepada Modi tak pernah luntur. Nama Modi diabadikan jadi nama turnamen badminton: All India Syed Modi Badminton Championship (kini: Syed Modi Grand Prix).

Film yang mengangkat kisah Syed Modi, Sau Crore (1991). (Wikimedia Commons)

“Lawan politik Perdana Menteri Rajiv Gandhi, Sanjay Singh ditangkap hari ini sehubungan dengan pembunuhan pemain bulutangkis top India. Penangkapan itu terjadi setelah surat kabar memberitakan bahwa politisi oposisi tersebut berselingkuh dengan istri atlet yang terbunuh tersebut.”

“Politisi tersebut, Sanjay Singh, 32 tahun, ditangkap di Lucknow, ibu kota Negara Bagian Uttar Pradesh, kata seorang pejabat Biro Investigasi Pusat. Biro tersebut telah mengambil alih penyelidikan atas pembunuhan juara bulu tangkis, Syed Modi, pada tanggal 28 Juli, Modi ditembak mati ketika dia keluar dari sebuah stadion di Lucknow, tempat dia berlatih,” ungkap tertulis dalam surat kabar The New York Times berjudul A Foe of Gandhi Is Arrested In Killing of Badminton Star (1988).