Bagikan:

JAKARTA - Memori hari ini, 28 tahun yang lalu, 7 Mei 1996, Komedian, Martin Lawrence membuat heboh seisi Los Angeles (LA), Amerika Serikat. Bintang Film Bad Boys itu tampak berlari ke jalanan Ventura Boulevard dengan menenteng pistol dan meneriaki kalimat: Lawan Kemapanan.

Ia ditangkap polisi dan langsung menyerahkan Lawrence ke dokter pribadinya. Ia diduga mengidap gangguan syaraf. Sebelumnya, Martin dikenal sebagai komedian yang muncul dari panggung komedi tunggal. Kariernya pun melejit.

Bakat Martin Lawrence di dunia komedi mulai terlihat kala ia SMA. Pria kelahiran Frankfurt, Jerman, 16 April 1965 itu mulai mematangkan mimpinya menjadi seorang komika (sebutan pelawak tunggal). Karier di mulai di Landover, Maryland, Amerika Serikat, bukan di Jerman. 

Ia hanya menumpang lahir di sana karena ayahnya seorang prajurit Angkatan Udara AS yang kebetulan bertugas di Jerman. Totalitasnya dalam dunia komedi tak setengah-setengah. Panggung ke panggung komedi tunggal dijajalnya. Audisi demi audisi jadi pelawak dicobanya.

Komedian Martin Lawrence di panggung komedi tunggal (Standup Comedy). (Instagram/@martinlawrence)

Ia pernah ikut ajang pencarian bakat televisi Star Search pada tahun 1986. Namun, ia tak dapat memenangkan kompetisi itu. Martin pun tak menyesal. Sebab, ia lebih dulu sudah dikontrak untuk main dalam serial televisi What’s Happening Now!! (1985-1988).

Perlahan-lahan ia mulai mendapatkan peran-peran kecil dalam film layar lebar. Belakangan ia aktif mengisi hiburan layar kaca. Ia bermain dalam film seperti Do the Right Thing (1989), House Party (1990), dan House Party 2 (1991).

Kariernya kian melejit berkat Martin didaulat sebagai pembawa acara televisi Def Comedy Jam dari tahun 1992-1993. Popularitasnya kian menanjak. Humornya dengan bahasa gaul jalanan telah dipuji banyak orang.

Ia bahkan disebut sebagai suksesor dari Eddie Murphy. Masalah muncul. Tak semua orang suka komedi Martin. Penampilannya terus dihujani kritik. Kritik itu karena humor Martin kerap bersinggungan dengar ras.

Martin Lawrence dan Will Smith. (Instagram/@martinlawrence)

Surat pembacara dari berbagai surat kabar muncul mengkritik Martin. Namun, ia menganggap angin saja. Ia terus berkarya hingga mendapat peran utama dunia perfilman. Pucuk dicinta ulam tiba. ia berada satu film dengan Will Smith di film komedi terkenal Bad Boys (1995). Film rekaan Michael Bay itu melejitkan namanya. ia jadi bintang film kesohor.

“Menurutku, jadilah profesional saja. Dan jadilah sedikit egois tentang apa yang Anda inginkan. Lalu masukkan seluruh kemampuanmu ke dalamnya. Itulah yang kami lakukan dengan Bad Boys. Kami mencurahkan hati, jiwa, darah, keringat, dan air mata kami ke dalam film tersebut,” ungkap Martin sebagaimana diungkap Makado Murphy dalam tulisannya di laman The New York Times berjudul Martin Lawrence on Explosions On and Offscreen (2020).

Masalah muncul. Ketenaran tak membuat Martin berpuas. Ia banyak menyimpan masalah di balik tawanya. Kesehatan mentalnya kian tertekan. Kondisi itu membuat Martin sering kali kelepasan. Ambil contoh dalam aksinya malam hari membawa pistol ke jalanan Ventura Boulevard, Los Angeles pada 7 Mei 1996.

Ia mengumpat dan meneriaki mobil-mobil yang melaju. Aksi itu langsung diamankan polisi setempat. Martin lalu digiring ke Rumah Sakit dan Pusat Kesehatan Sherman Oaks. Ia lalu diserahkan kepada dokter pribadinya, William Young.

Pihak kepolisian mengungkap Martin mengalami gangguan syaraf karena tidak meminum obat yang diresepkan. Namun, pihak Martin dalam keterangannya menyebut perilaku itu dipicu karena kelelahan total.

“Seorang saksi--yang menolak disebutkan namanya mengatakan bahwa dia adalah kenalan Lawrence--mengatakan bahwa aktor tersebut mengumpat. Ia juga melambaikan tangannya dan berteriak: lawan kemapanan!”

 “Dia mengatakan Lawrence berlari keluar jalan ketika polisi tiba dan mencoba melawan mereka ketika mereka berusaha menahannya. Lawrence membawa pistol di saku celananya, dan detektif akan meminta kantor kejaksaan kota untuk mendakwa dia dengan pelanggaran kepemilikan senjata api yang disembunyikan,” ungkap Margaret Ramirez dalam tulisannya di laman Los Angeles Times berjudul Comedian Martin Lawrence Runs Into Street, Yells at Cars (1996).