JAKARTA – Mantan juara dunia kelas berat dan peraih medali emas Olimpiade 1996, Wladimir Klitschko, berharap cabang olahraga (cabor) tinju tidak terdepak dari Olimpiade.
Cabor tersebut terancam tidak bisa berpartisipasi dalam Olimpiade 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat, jika hingga awal tahun depan belum juga memiliki badan internasional baru.
Klitschko melalui video terbaru berdurasi 39 detik menekankan pentingnya mempertahankan olahraga ini di ajang empat tahunan paling bergengsi dunia tersebut.
"Tinju adalah salah satu olahraga paling spektakuler dan tertua dalam program Olimpiade," kata dia dikutip Boxing Scene.
Kompetisi tinju di Olimpiade Paris 2024 yang baru saja berlalu dijalankan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC) setelah Asosiasi Tinju Internasional (IBA) dibekukan karena gagal melaksanakan reformasi tata kelola dan keuangan.
BACA JUGA:
Permasalah itu membuat IOC belum memasukkan cabor tinju ke dalam program Los Angeles 2028. Mereka mendesak agar federasi-federasi tinju perlu membentuk badan tinju baru agar cabor mereka bisa tetap dilombakan.
"Berbicara sebagai juara Olimpiade 1996, saya ingin menegaskan bahwa tinju harus aman untuk Los Angeles 2028," ujar Klitschko.
Sebenarnya, sebuah badan tinju baru bernama World Boxing sudah diluncurkan pada 2023 dan saat ini telah memiliki 37 anggota atau masih lebih sedikit dari anggota IBA. Namun, badan ini belum diakui oleh IOC.
World Boxing dimotori oleh Inggris dan Amerika Serikat yang memisahkan diri dari IBA tahun lalu. Badan ini sekarang dipimpin oleh presiden asal Belanda, Boris van der Vorst.
IOC menangguhkan IBA pada 2019 dan kemudian tidak melibatkan badan tersebut dalam pertandingan tinju di Olimpiade Tokyo 2020 yang ditunda setahun karena pandemi corona. Mereka lalu mencabut pengakuan atas IBA pada 2023.
IOC dan IBA berselisih selama berhari-hari di Olimpiade Paris 2024 ihwal partisipasi dua petinju wanita, Imane Khelif dari Aljazair dan Lin Yu-ting dari China Taipei.
IBA sebelumnya melarang kedua nama itu berlaga di Kejuaraan Dunia 2023 setelah tes kromosom. Mereka beralasan kedua petinju tidak memenuhi syarat sebagai petinju wanita, tetapi IOC mengizinkan mereka berdua untuk berkompetisi.