Jika Perang di Ukraina Berakhir, Klitschko Ingin Kembali ke Ring: Saya Bermimpi Pecahkan Rekor George Foreman
Wladimir Klitschko (Instagram @Klitschko)

Bagikan:

JAKARTA - Sejak Wladimir Klitschko kalah dari Anthony Joshua pada 2017 dan mengumumkan pengunduran dirinya, selalu ada spekulasi kemungkinan comeback. Bukan tanpa alasan, faktanya mantan juara dunia kelas berat itu terus berlatih dan menunjukkan kebugaran yang patut ditiru.

Para pengikutnya di media sosial sering mendesaknya untuk kembali ke tinju profesional untuk mencoba mengalahkan rekor George Foreman, yang menjadi juara kelas berat pada usia 45 setelah mengalahkan Michael Moorer. Foreman bahkan memperpanjang kekuasaannya sampai ia kalah dari Shannon Briggs, di umur 48 tahun 316 hari.

Wladimir Klitschko berusia 46 bulan sebulan yang lalu.

Setelah invasi Rusia ke Ukraina, Wladimir bergabung dengan Pertahanan Teritorial Kiev dan selalu berada di sisi saudaranya Vitaly.

Dia mungkin tidak lagi mencurahkan banyak waktu untuk tinju, tetapi filosofi mantan juara adalah membebaskan pikirannya ketika tugasnya memungkinkan, seperti yang dia katakan dalam sebuah wawancara di BILD setelah kemenangan Tyson Fury atas Dillian Whyte.

"Saya telah belajar bahwa, terlepas dari perang, Anda tidak boleh melupakan hidup Anda. Olahraga adalah bagian dari hidup saya. Saya senang Fury menang," kata Wladimir, yang tidak menutup kemungkinan melangkah ke ring lagi.

"Siapa yang tahu, saya tidak ingin menjanjikan sesuatu yang besar, tetapi jika saya dalam kondisi yang baik dan, di atas segalanya, jika perang di Ukraina segera berakhir dan di perbatasan kami tidak ada invasi yang datang dari Rusia, lalu siapa yang tahu?," lanjutnya dikutip dari Marca, Selasa.

"Saya bermimpi memecahkan rekor George Foreman sebagai juara dunia kelas berat tertua dalam sejarah. Itu memotivasi saya untuk bangun setiap hari dan berlatih olahraga. Setiap orang memiliki motivasinya masing-masing.

"Saya tidak ingin mematahkan rahang, saya ingin mematahkan sebuah rekor. Saya mengatakannya sebelum perang. Selama perang, ini berbicara tentang perdamaian di Ukraina. Ketika perdamaian datang, kita akan membicarakannya (tinju) lagi."