JAKARTA - Hari ini, 10 tahun yang lalu, 20 Februari 2014, seisi Kota Aberdeen, Washington, Amerika Serikat (AS) menyambut hari kelahiran mendiang musisi grunge fenomenal, Kurt Cobain dengan spesial. Kota itu menetapkan Hari Kurt Cobain dan meresmikan patungnya.
Sebelumnya, Kurt dikenal sebagai musisi genius. Kariernya kian melejit kala membentuk Nirvana dan kesohor. Namanya dikenal di mana-mana. Semenjak itu, Kurt dan Nirvana jadi ikon generasi muda yang bebas dan genius dalam berkarya.
Kurt Cobain adalah nama besar dalam belantika musik dunia. Pria kelahiran Aberdeen, 20 Februari 1967 mampu menjadi bukti bahwa perjuangan takkan mengkhianati hasil. Namun, perjalanan Kurt tak mulus-mulus saja.
Ia justru tumbuh sebagai seorang yang emosional. Suatu sifat yang tumbuh sejak perceraian orang tuanya. Perceraian itu membuat luka yang amat dalam hidup Kurt. Kehidupan Kurt bak tak menentu. Narkoba sesekali jadi teman hidupnya.
Jika ada satu hal yang paling disyukuri, itu adalah kegemarannya dalam bermusik. Musik jadi wadah Kurt mengekspresikan diri sekaligus melepas penat. Ia mencoba meleburkan diri dalam beberapa band lokal di Aberdeen. Puncaknya, ia bersepakat dengan kawannya Krist Novoselic, membentuk band Nirvana yang kemudian hari ikut merekrut Dave Grohl sebagai penabuh drum.
Kehadiran Nirvana membawa warna baru dalam hidupnya. Nirvana pun mengeluarkan album pertama bertajuk Bleach (1989). Kehadiran album itu memang mendapat tempat di masyarakat. Namun, tak begitu besar.
Beda hal kala album kedua Nevermind (1991) keluar. Album itu laris manis di pasaran. Pesona itu diteruskan dengan rentetan album lainnya. Tiada yang membendungnya. Nirvana pun menjelma jadi salah satu band berpengaruh dalam sejarah musik dunia.
Masalah muncul. Kurt mulai depresi dan kecanduan narkoba. Saban hari aktivitas itu dilakukan. Alih-alih membaik, kondisi itu terus memburuk. Puncaknya, Kurt ditemukan meninggal dunia di rumahnya pada 5 April 1994.
Kurt menembak dirinya dan tewas seketika. Kematian Kurt membawa kedukaan yang amat dalam bagi pecinta musik dunia. Ibu Kurt, Wendy Cobain jadi yang paling merasakan kehilangan.
“Dua orang ibu – Wendy Cobain dan Virginia Grohl-- dari suatu tempat yang kurang dikenal dengan dua orang anak – Kurt Cobain dan Dave Grohl-- yang sedang meletakkan karya-karya sebagai bagian dari sejarah musik dunia. Kami mencoba saling membanggakan anak kami bak kompetisi. Wendy Cobain selalu membanggakan anaknya yang kerap menulis – di dinding maupun buku catatan.”
“Kurt juga dibanggakan juga ikut menggambarkan ilustrasi dari apa yang dia tulis. Aku tak mau kalah, aku menyebut anakku sebagai sebagai seorang musisi genius dengan daya cipta musiknya. Aku punya alasan. Begitu juga sebaliknya. Karena itu aku dan ibu Kurt bak ikut dalam perjalanan bermusik anak-anak kami di Nirvana, dan kami senang mengingat mereka bermain bersama,” Virginia Hanlon Grohl dalam buku From Cradle To Stage (2018).
Urusan mengenang Kurt Cobain bukan cuma 'monopoli' keluarganya belaka. Wali Kota Aberdeen, Bill Simpson ambil sikap. Ia menganggap Kurt yang notabene menganggap Aberdeen sebagai kampung halamannya layak diapresiasi lebih.
BACA JUGA:
Bill pun memproklamasikan hari kelahiran Kurt Cobain (tanggal 20 Februari) sebagai Hari Kurt Cobain pada 20 Februari 2014. Hari Kurt Cobain akan dirayakan nantinya tiap tanggal 20 Februari. Hal itu dilakukan supaya banyak anak muda Aberdeen yang tumbuh kreatif seperti Kurt.
Tak hanya itu, Bill juga meresmikan patung Kurt yang sedang bermain gitar di Museum Sejarah Aberdeen. Semua itu dilakukan sebagai bentuk penghargaan kepada Kurt yang membuat nama Aberdeen mendunia.
“Penduduk Aberdeen berhak bangga atas peran yang dimainkan komunitas kami dalam kehidupan Kurt Cobain dan pengakuan internasional yang diperoleh komunitas kami dari hubungannya dengan Kurt Cobain dan rekan-rekannya. Pencapaian artistik,” ungkap Bill sebagaimana dikutip laman NME, 24 Februari 2014.