26 Desember dalam Sejarah: Shinzo Abe Terpilih Kembali Menjadi Perdana Menteri Jepang
Shinzo Abe. (Foto: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Hari ini delapan tahun yang lalu, atau 26 Desember 2012, Shinzo Abe kembali terpilih sebagai Perdana Menteri (PM) Jepang. Abe yang pernah menjabat sebagai PM pada 2006-2007 dikenal sebagai seorang nasional blak-blakan, juga sebagai pembaharu.

Karisma Abe membawanya kembali sebagai PM dan menjadi penentu dari kuasa Partai Demokrasi Liberal (LDP) mengusai Jepang. Abe kemudian menggantikan pendahulunya Yoshihiko Noda.

Melansir New York Times, Sabtu 26 Desember, kemenangan Abe begitu dirayakan oleh LDP. Abe memenangkan dukungan dari 328 anggota majelis rendah dengan total 480 kursi.

Namun, setelah kembali ke pucuk kepemimpinan, Abe langsung dihadapkan oleh masalah besar. Beberapa di antaranya adalah masalah populasi di Jepang yang kebanyakkan lansia, serta mengambil sikap dalam sengketa perbatasan dengan China.

Selain itu, Abe telah berjanji untuk mendorong pertumbuhan ekonomi Jepang. Dia juga berjanji untuk memaksa bank sentral untuk bergerak lebih agresif untuk memerangi deflasi. Hal itu disinyalir oleh Abe sebagai langkah untuk memberikan bantuan kepada industri ekspor Jepang.

Langkah-langkah itu dilakukan untuk menghidupkan kembali ekonomi Jepang. Abe ingin segera memperlihatkan gebrakannya. Sebab, menurut Abe PM terdahulu telah gagal memenuhi janji-janji perubahan, terutama mendorong pertumbuhan ekonomi yang signifikan.

Tunjuk Wajah-Wajah Baru

Setelah pemungutan suara selesai, Abe mulai menunjuk anggota kabinetnya. Rata-rata mereka yang dipilih adalah wajah-wajah baru. Penunjukkan ini dengan maksud mencoba mengubah citra pemimpin Jepang yang sebelumnya banyak diisi oleh orang tua.

Namun, Abe tak sepenuhnya mengadirkan wajah-wajah baru. Sebab, di dalam susunan kabinetnya, ada beberapa orang tua yang masih diberikan tanggung jawab memegang jabatan.

Itu antara lain Taro Aso (72), mantan PM yang diangkat sebagai Menteri Keuangan Jepang. Fumio Kishida (55) yang menjabat Menteri Luar Negeri Jepang. Fumio dipercaya untuk dapat menjalinkan hubungan baik dengan Amerika Serikat (AS).

Sebelumnya, kepemimpinan Abe sebagai PM dimulai pada 2006, sebelum ia mengundurkan diri di tahun 2007 dan kembali terpilih pada 2012. Abe telah memimpin Jepang di masa pemulihan dari gempa bumi, tsunami, dan bencana nuklir yang berdampak panjang.

Di bawah Abe, Jepang berhasil pulih dari keadaan ekonomi yang melarat. Terlepas dari kekuasaan yang panjang, Abe gagal mencapai tujuan utamanya merevisi konstitusi yang ditetapkan Amerika Serikat (AS) pasca-Perang Dunia II.