JAKARTA – Memori hari ini, 24 tahun yang lalu, 5 Juni 2004, Komisi Pemilihan Umum (KPU) bekerja sama dengan MTV Indonesia menyelenggarakan MTV Rock The Vote. Seabrek musisi kenamaan tanah air ikut meramaikan acara yang dilaksanakan di Plaza Barat Senayan. Dari Utopia hingga Pas Band.
Hajatan itu bertujuan untuk sosialisasi Pemilu Presiden (Pilpres) tahun 2004. Demi menggaet pemilih pemula, pikirnya. Semuanya dilakukan supaya Pilpres dapat berjalan dengan aman, damai, dan dapat memilih sesuai hati nurani.
Pemilihan Umum 2004 adalah Pemilu yang ditunggu-tunggu. Sebab, Pemilu itu jadi kali pertama rakyat Indonesia dapat melakukan pemilihan serentak. Rakyat Indonesia dapat memilih langsung wakil mereka untuk duduk di DPR, DPD, DPRD serta presiden dan wakil presiden. Namun, Pemilu itu dibagi dua tahap. Pemilu untuk memilih 550 anggota DPR, 128 anggota DPD, serta Anggota DPRD (DPRD Provinsi maupun DPRD Kabupaten/Kota). Sedangkan pemilihan calon presiden dan wakil presiden akan dihelat pada 5 Juli 2004 untuk putaran pertama, kemudian putaran kedua pada 20 September 2004.
Karenanya, Pemilu 2004 menjadi peristiwa politik yang tak dapat dilupakan. Apalagi Pemilu 2004 digadang-gadang memiliki skema atau sistem yang berbeda. Alias, Pemilu 2004 dianggap sebagai gerbang baru yang memisahkan antara masa lalu yang represif dan tidak demokratis. Sistem Pemilu pun telah mengadopsi sistem proporsional terbuka (terbatas). Pemilih boleh mencoblos nama calon legislatif, meski tetap boleh memilih tanda saja. Kebijakan itu membuat rakyat dapat menentukan pilihannya, antara menentukan kedaulatan partai, atau kedaulatan rakyat.
“Pemilu tahun 2004 dilaksanakan dengan sistem yang berbeda dari pemilu-pemilu sebelumnya. Pemilu untuk memilih Anggota DPR dan DPRD (termasuk di dalamnya DPRD Provinsi dan DPRD Kabupaten/Kota) -dilaksanakan dengan sistem perwakilan berimbang (proporsional) dengan sistem daftar calon terbuka.”
“Partai politik akan mendapatkan kursi sejumlah suara sah yang diperolehnya. Perolehan kursi ini akan diberikan kepada calon yang memenuhi atau melebihi nilai BIPP. Apabila tidak ada, maka kursi akan diberikan kepada calon berdasarkan nomor urut. Pemilu tahun 2004 untuk memilih Anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak. Asas Pemilu tahun 2004 dilaksanakan dengan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil,” ungkap Agustri dan Amiruddin Sijaya dalam buku Menyongsong Pemilu dan Pilkada Serentak Tahun 2024 di Indonesia (2021).
BACA JUGA:
Dukungan kepada keberlangsungan Pemilu 2004 dapat berlangsung jujur dan adil pun berdatangan. Kepedulian itu muncul pada MTV Indonesia. Empunya acara musik itu digandeng oleh KPU untuk bekerja sama. Karenanya, jadilah sebuah acara bernama MTV Rock The Vote.
Acara itu dilangsungkan di Plaza Barat Senayan. Pengisi acaranya pun bejibun. Nama besar musisi Tanah Air hadir dalam Rock The Vote. Antara lain Utopia, Seurieus, Tere, Pas Band, dan BIP. Ada pula musisi dari negeri tetangga Malaysia, Too Phat ikut meramaikan. Acara itu bertujuan untuk mengedukasi pemilih pemula untuk memberikan suara dengan memilih calon presiden dan wakilnya sesuai hati nurani.
“Bertempat di Plaza Barat Gelora Bung Karno, KPU menggandeng MTV Indonesia menggelar pentas musik bertajuk MTV Rock the Vote. Pagelaran ini dimaksudkan selain memberikan hiburan juga ajakan kepada masyarakat untuk memberikan suaranya dan melaksanakan Pemilu secara damai,” tutup Julius Pour dan Yori Antar dalam buku Dari Gelora Bung Karno ke Gelora Bung Karno (2004).