Penemuan-penemuan Gagal Thomas Alva Edison
Thomas Alva Edison (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Thomas Alva Edison punya 1.093 hak paten penemuan yang ia ciptakan selama hidupnya. Yang paling terkenal dan masih digunakan hingga kini di antaranya: lampu pijar; alat perekam suara pertama fonograf; dan perekam gambar. Namun, bagaimana pun juga tak semua penemuan Edison sukses, ada beberapa temuannya yang gagal.

Edison lahir di Milan, Ohio, Amerika Serikat pada 1847. Seperti dikisahkan History, Edison kecil tak menerima pendidikan formal secara utuh seperti anak-anak Amerika lain, sebab ia mengalami masalah pendengaran yang serius. Karena keterbatasannya itu ia acap kali mendapat nilai buruk.

Oleh karena itu ibunya memberhentikannya dari sekolah dan mengajarinya sendiri di rumah. Di rumahnya itu Edison bebas membaca buku-buku ilmiah dewasa dan mulai mengadakan percobaan-percobaan kecil. 

Pada usia 16 tahun, ia mendapatkan pekerjaan sebagai operator telegraf dan segera mencurahkan banyak energi dan kecerdikan alaminya untuk memperbaiki sistem telegraf itu sendiri. Pada tahun 1869, ia memutuskan untuk bekerja sebagai penemu penuh waktu.

Saat pindah ke Menlo Park, New Jersey, Edison mendalami pekerjaan di bidang telegraf. Hingga pada 1877 ia berhasil menemukan sebuah alat untuk merekam percakapan di telefon: fonograf. 

Thomas Alva Edison dan fonografnya (Sumber: Wikimedia Commons)

Atas penemuan itu Edison dijuluki sebagai "Penyihir dari Menlo Park." Penemuan-penemuan lain yang membuat namanya abadi adalah lampu pijar dan alat perekam gambar.

Namun, sampai waktu meninggalnya, yakni pada hari ini 18 Oktober 89 tahun lalu atau pada 1931, Edison bukan tak pernah merasakan gagal. Pada suatu waktu ia juga pernah tak dapat memecahkan masalah dari alat yang ia buat, dan ada juga beberapa penemuannya tak banyak digunakan orang. 

Kegagalan Edison

Seperti dirangkum laman Perpustakaan Amerika, ada beberapa inovasi Edison yang menemui jalan buntu. Pertama yakni konsep tentang menggunakan semen untuk membangun segalanya. 

Pada 1899 ia membentuk Edison Portland Cement Co. yang produk utamanya membuat barang-barang kebutuhan dari semen. Mulai dari perabotan rumah tangga seperti lemari, alat musik seperti piano, dan rumah. 

Sayangnya, pada saat itu beton terlalu mahal dan idenya tidak pernah diterima. Semen bukanlah kegagalan total, perusahaannya dipekerjakan untuk membangun Yankee Stadium di Bronx. 

Lalu sejak era awal pembuatan film, banyak orang mencoba menggabungkan gambar dan suara untuk membuat film yang dapat bersuara. Di sini kita dapat melihat contoh film awal yang mencoba menggabungkan unsur tersebut yang dibuat oleh asisten Edison, W.K.L Dickson. 

Kemudian pada 1895, Edison telah menciptakan kinetophone, yakni kinetoscope --penampil gambar bergerak-- yang dikombinasikan dengan fonograf yang diputar di dalam lemari. Sehingga suara bisa didengar melalui dua tabung tabung telinga saat penonton menyaksikan gambar. Kreasi ini tidak pernah benar-benar populer hingga  1915. 

Saat itu Edison meninggalkan gagasan tentang film bersuara tersebut. Dan ini menjadi penemuan kedua Edison yang termasuk gagal.

Ketiga, kegagalan terbesar dalam karir Edison adalah ia tak mampu menciptakan cara praktis untuk menambang bijih besi. Pada 1880-an Edison mulai mengembangkan metode penambangan. Lalu satu dekade kemudian ia mulai memasok permintaan bijih besi pabrik baja di Pennsylvania. 

Untuk membiayai mega proyek tersebut, Edison menjual semua sahamnya di General Electric, perusahaan distribusi listrik yang ia dirikan. Namun ia tidak pernah bisa membuat pemisah yang dapat mengekstraksi besi dari bijih bermutu rendah yang tak dapat digunakan. Akhirnya, Edison menyerah pada gagasan tersebut, dan di saat yang bersamaan ia telah kehilangan semua uang yang telah diinvestasikan. 

Thomas Alva Edison (Sumber: Wikimedia Commons)