Memori 24 Mei 2019: B.J. Habibie Ucapkan Selamat ke Jokowi yang Kembali Jadi Presiden RI
Pertemuan mantan presiden Almarhum B.J. Habibie dan Presiden Jokowi di Istana Merdeka, 24 Mei 2019 (setneg.go.id)

Bagikan:

JAKARTA - Hari ini, tiga tahun yang lalu, 24 Mei 2019, Bacharuddin Jusuf Habibie menyambangi Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Merdeka. Kedatangan mantan presiden Indonesia ke-3 itu untuk mengucapkan selamat kepada Jokowi atas kemenangannya pada Pemilu 2019.

Pun Habibie tak lupa memberikan wejangan kepada Jokowi. Habibie menginginkan Jokowi segera melanjutkan karya-karyanya. Sebab, Jokowi bukan cuma memimpin pemilihnya tapi seluruh rakyat Indonesia.

Tahun 2019 Indonesia melukiskan sejarah baru. Pemilu serentak secara perdana telah dilaksanakan di Indonesia. Karenanya, jutaan rakyat Indonesia dapat memilih langsung sosok favoritnya. Dari Presiden dan wakilnya, anggota DPR RI, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota, dan DPD. Proses itu cukup melelahkan. Belum lagi narasi propaganda sebelum dan sesudah Pemilu 2019.

Masing-masing menjagokan para jagoannya. Tak jarang, narasi itu membuat simpatisan yang kalah tak terima atas kekalahan jagoannya. Menyalahkan pemenang adalah suara sumbang yang paling terdengar. Semua disalahkan.

Presiden Jokowi bertemu dua mantan Presiden RI, B.J. Habibie dan Susilo Bambang Yudhoyono (Instagram/@kemensetnegRI)

Nada-nada perpecahan yang tinggi itu membuat Habibie peduli. Ia pun meluangkan waktu untuk berjumpa Presiden Indonesia terpilih, Jokowi di Istana Merdeka pada 24 April 2019.

Habibie pun mengucapkan selamat atas kemenangan Jokowi-Ma’ruf Amin (55,50%) yang mengalahkan pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (44,50%). Ia menganggap Jokowi adalah ujung tombak generasi penerus bangsa. Setiap kebijakan Jokowi diharapkan dapat menjaga stabilitas dan kelanjutan kehidupan berbangsa dan bernegara.   

“Saya datang kemari pertama untuk mengucapkan selamat kepada Bapak Presiden bahwa rakyat telah menentukan agar supaya karya-karya yang beliau laksanakan bisa berkelanjutan dan diamankan untuk generasi penerus. Dan beliau adalah ujung tombak dari generasi penerus.”

“Dan dalam hal ini kita sepakat juga mengenai persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, dan stabilitas, dan proses pemerataan. Dan masa depan bangsa Indonesia tidak ada tawar menawar. Itu kartu mati. Dan siapa saja yang nanti akan memimpin dan sedang memimpin dia tidak (hanya) memimpin pemilihnya, tapi dia memimpin seluruh rakyat Indonesia,” ungkap Habibie dalam Youtube Resmi Sekretariat Negera, 24 Mei 2019.

Pertemuan lainnya B.J. Habibie dan Jokowi (Instagram/@kemensetnegRI)

Jokowi pun menyambut baik kedatangan Habibie. Ia mengungkap bahwa apa yang di utarakan oleh Habibie adalah senada dengannya. Menurut Jokowi, perihal persatuan dan kesatuan Indonesia adalah harga mati. Jokowi pun siap menyatakan suatu kehormatan dikunjungi oleh Habibie.

Di samping itu, Jokowi pun menyatakan bahwa dirinya terbuka kepada siapapun untuk bekerja sama. Utamanya, dalam membangun bangsa Indonesia. Semua orang bebas beride dan pemerintah Indonesia terbuka untuk menampungnya.

"Urusan persatuan itu sudah tidak ada tawar menawar lagi. Saya kira saya sepakat. Juga saya sampaikan berkali-kali saya terbuka untuk siapapun bersama-sama, bekerja sama, untuk memajukan negara ini, untuk membangun negara ini. Siapapun," tutup Jokowi sebagaimana disiarkan Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden, Bey Machmudin.