JAKARTA - Catatan sejarah hari ini 7 April 2015, seorang pria bernama Mario Steven Ambarita melakukan aksi nekat menyusup di roda pesawat Garuda. Aksi penyusupan itu dilakukannya dalam penerbangan dari Pekanbaru menuju Jakarta.
Semuanya ia lakukan demi bertemu Presiden Joko Widodo. Namun, aksi penyusupan Mario tak dilakukan secara spontan. Penyusupan yang dilakukannya begitu terencana. Ia butuh satu tahun untuk mempelajari Bandara Sultan Syarif Kasim II di Pekanbaru sebelum beraksi.
Mimpi Mario tak seperti mimpi orang biasa pada umumnya. Ia memiliki keinginan untuk melakukan penyusupan ke dalam pesawat lewat roda. Apalagi mimpi itu telah dilagukan Mario sejak lama. Mario bahkan telah merancang rencananya secara matang. Ia menghabiskan waktu satu tahun untuk melakukan riset di Bandara Internasional Kualanamu, Medan.
Segala macam rencana keberangkatan pesawat hingga jenis maskapai penerbangan ke Jakarta dicatatnya. Karenanya, muncul keinginan di benak Mario untuk melakukan uji coba rencananya di Bandara Kualanamu pada 19 Maret 2015. Rencana nekat Mario gagal total. Bandara Kualanamu terlampau sulit ditembus keamanannya.
Kegagalan itu membuat Mario sedikit menurunkan targetnya. Ia mengalihkan pandangannya dari Bandara Kualanamu menjadi Bandara Sultan Syarif Kasim II Pekanbaru, Riau. Menurut Mario, bandara ini memiliki segi keamanan yang lebih longgar. Ia pun mengamati Bandara itu selama seminggu. Boleh jadi waktu risetnya relatif sebentar. Akan tetapi, Mario telah banyak mempelajari berbagai jenis penerbangan menuju Jakarta.
Target menyusupnya pun muluk-muluk. Ia harus dapat menyusup ke dalam pesawat maskapai penerbangan terbaik. Dari Garuda hingga Batik. Mario pun menentukan pilihannya ke maskapai Garuda dengan pesawat bernomor GA177. Ia melakukan aksi itu pada 7 April 2015.
"300 m dari bandara kargo. Ujung runway 18 dia lihat pesawat, saat masuk pesawat dia kena jetblus sampai terpental. Nunggu sejajar runway, lalu mencoba naik lagi dan akhirnya berhasil masuk ke roda main landing gear," papar Direktur Jenderal Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan, Suprasetyo sebagaimana ditulis laman Departemen Perhubungan.
Aksi Mario pun sukses. Ia dapat mendarat di Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten. Sekalipun kemudian ia ditangkap oleh petugas keamanan bandara. Kondisi Mario kala itu begitu lemah. Sebab, ia menyusup ke roda belakang pesawat.
Usut punya usut, Mario melakukan aksinya atas dasar ingin bertemu Presiden Jokowi. Ia ingin menyampaikan ke Jokowi bahwa ia kecewa tak dijadikan menteri. Alasan itu buat Mario dicek kejiwaannya. Pun setahun kemudian, 14 April 2016, Mario divonis lima bulan penjara atas aksi penyusupannya.
"Menyatakan Mario terbukti bersalah melanggar Pasal 421 Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penerbangan," kata majelis hakim yang diketuai Irwan Efendi di Pengadilan Negeri Pekanbaru sebagaimana ditulis Merdeka.com.
Aksi nekat Mario Steven Ambarita menjadi catatan sejarah hari ini. Peristiwa unik yang terjadi di Indonesia pada 7 April 2015.