Ketua Komisi VIII DPR Kecam Komik Biseksual DC: Merusak Moral Bangsa
Cover Superman (DC Comics)

Bagikan:

JAKARTA - Kontroversi DC Comics yang mengenalkan Jon Kent karakter Superman baru sebagai biseksual terus berlanjut. Hal ini menuai reaksi keras sejumlah pihak atas kehadiran karakter tersebut.

Ketua Komisi VIII DPR RI Yandri Susanto secara tegas menolak distribusi komik keluaran DC ini karena akan merusak moral bangsa.

"Keberadaan komik yang menampilkan sosok biseksual ini jelas bertentangan dengan Pancasila dan jelas akan merusak moral bangsa,” tegas Yandri di Jakarta, Jum’at (16/10)

Wakil Ketua Umum PAN ini menambahkan sebagai tokoh fiksi populer Superman dengan versi biseksual ini tentu bisa membahayakan generasi muda khususnya anak-anak.

"Kita harus menyelamatkan generasi penerus kita, khususnya anak anak. Tentu ini akan berdampak negatif pada edukasi anak bangsa. Apalagi Superman adalah karakter populer dari masa ke masa. Jangan sampai anak anak Indonesia terpengaruh budaya yang bertentangan dengan norma di tengah masyarakat kita,” tegasnya

Melihat potensi negatif dari komik tersebut, Yandri mengaku sudah menyampaikan kepada pemerintah agar segera menghentikan peredaran komik tersebut

"Sejauh ini saya mengusulkan agar pemerintah mengeluarkan surat larangan edar dan memblokir situs situs yang berhubungan dengan komik ini. Semoga pemerintah segera mengambil tindakan terkait kemungkinan distribusi komik Superman ini baik lewat buku ataupun lewat internet,” tutupnya.

Karakter Baru

Sebelumnya, DC Comics mengumumkan pengenalan karakter baru yaitu Jon Kent yang merupakan anak dari Superman. DC menekankan Jon Kent menjalin hubungan dengan seorang bernama jurnalis bernama Jay Nakamura.

Superman yang baru dinyatakan berorientasi biseksual dan komik ini akan resmi diterbitkan pada 9 November mendatang di Amerika Serikat dan tidak terbit di Indonesia.