Review Film <i>Nussa</i>: Titik Baru Animasi Indonesia
Poster Nussa (Visinema Pictures/The Little Giantz)

Bagikan:

JAKARTA - Nussa adalah langkah pertama rumah produksi Visinema Pictures dalam merilis film animasi. Mereka menggandeng kreator animasinya, The Little Giantz dalam menggarap cerita Nussa.

Bagi para orang tua dan anak-anak tentunya tidak asing dengan karakter Nussa. Cerita anak dengan nuansa islami ini dapat ditonton secara gratis melalui kanal YouTube, Nussa Official.

Nussa adalah anak sembilan tahun yang difabel dan dikelilingi teman-teman dan keluarga yang suportif. Nussa adalah abang yang baik bagi Rara, teman yang lucu bagi Aisyah dan Abdul, dan masih banyak lainnya.

Cerita yang sederhana ini dikembangkan The Little Giantz dan Visinema menjadi sebuah sajian yang solid dalam format layar lebar.

Sinopsis

Sesuai namanya, film arahan Bony Wirasmono ini menceritakan Nussa (Muzakki Ramdhan), juara tahunan Ramadhan Science Fair yang bersiap untuk mengikuti lomba sains di tahun ini. Dia sudah punya beberapa ide soal roketnya yang banyak dipuji guru dan teman-temannya.

Suatu hari, Nussa dipertemukan dengan anak baru bernama Jonni (Ali Fikry) yang memiliki roket canggih dan pernah menjadi juara bertahan di sekolah lamanya. Kehadiran Jonni mulai ‘mengganggu’ Nussa apalagi teman-teman di sekolah lebih suka memuji roket buatan Jonni.

Seorang Jonni juga memiliki persoalan yaitu ketika dia merasa kurang diperdulikan Papa (Imam Darto) dan Mama (Maudy Koesnadi).

Nussa juga dihadapkan dengan fakta bahwa Abba (Alex Abbad) tidak bisa pulang ke rumah karena pekerjaannya. Umma (Fenita Arie) mencoba mengerti keadaan namun tidak dengan Nussa yang sudah rindu dengan Abba.

Cerita

Meskipun di awal cerita, cerita Nussa sempat meraba-raba, namun menuju bagian pertengahan, film ini mengalir apa adanya. Hal ini terjadi berkat cerita yang dibuat tidak terlalu berat apalagi produser menyebut film ini bukan ditujukan untuk anak-anak saja.

Latar belakang Ramadhan juga menjadi poin plus untuk Nussa. Secara tidak langsung, karakter Nussa dan teman-temannya ‘diharuskan’ ikhlas dan sabar tidak hanya saat berpuasa namun ketika menemui masalah sehari-hari.

Rasanya tidak lengkap jika tidak memuji animasi buatan The Little Giantz yang halus dan tegas. Pemilihan warna dalam film ini juga memanjakan penonton sepanjang cerita. Nussa bisa menjadi standar baru dalam animasi Indonesia.

Pemilihan aktor dan aktris untuk film pertama Nussa juga dinilai bagus karena mereka memiliki khas berbeda. Salah satu contohnya, karakter Babeh Jaelani yang diisi Opie Kumis sebagai penggerak adegan komedi di sepanjang film.

Interaksi Syifa (Widuri Puteri) dan Abdul (Malka Hayfa), Rarra (Ocean Fajar) dan kucing mereka, Anta juga memilih kesan yang lucu.

Menuju akhir cerita, Nussa menghadirkan kisah yang mengharukan namun tidak berlebihan. Film ini memiliki pesan moral yang positif dalam dialognya.

Konklusi

Cerita Nussa bisa dirasakan oleh semua orang. Bagi mereka yang dewasa, menonton Nussa adalah nostalgia yang menghidupkan memori di masa kecil. Selain itu, Nussa bisa menjadi pengingat kalau pada akhirnya kita semua adalah manusia biasa yang terus belajar dari hidup.

Film Nussa bisa disaksikan di bioskop mulai 14 Oktober 2021.