Pembelian Makanan Secara <i>Online</i> di Tengah Pandemi Meningkat
Ilustrasi (Unsplash)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 yang menyerang sejak Maret kemarin menutup berbagai sektor bisnis. Dalam sekejap, aturan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) menggeser pola konsumsi masyarakat Indonesia.

Dr. Wisnu Wibowo, Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis dari Universitas Airlangga (FEB UNAIR) menuturkan, pergeseran perilaku ini disebabkan pembatasan akses terhadap lingkungan bisnis. Sehingga masyarakat memilih untuk melihat pasar berbasis online.

Yang paling banyak dicari adalah produk makanan. Tidak hanya makanan siap saji, tetapi bahan makanan beku atau yang dikenal dengan frozen food. Apalagi ditambah aturan bekerja dari rumah (work from home)

“Permintaan terhadap kemasan makanan sehingga bisa memenuhi aspek higienis itu meningkat,” kata Wisnu dilansir dari situs UNAIR NEWS.

Hal ini menjadi tantangan bagi produsen untuk memberi produk dengan standar dan mutu yang tinggi. Efek pandemi, masyarakat ingin kualitas makanan serta packaging yang dibuat memiliki standar kesehatan yang tinggi.

Selain produk kuliner, produk multi vitamin menjadi yang paling banyak dicari dan dibeli. Virus corona yang bisa menyerang siapa saja membuat masyarakat merasa was-was dan menambah multi vitamin sebagai asupan gizi mereka.

Anda sering melihat orang-orang mulai berolahraga? Masih dari efek pandemi COVID-19, masyarakat memilih hobi yang tidak terlalu menghabiskan waktu namun tetap dirasa efektif. Karena itu, alat olahraga jadi barang ketiga yang paling banyak dibeli.

Masyarakat Indonesia sadar akan pentingnya mencegah diri dari terkena COVID-19 dan tetap beradaptasi dengan gaya hidup yang semakin meningkat. Apakah di antara kalian ada yang membeli barang atau punya hobi baru?