Bagikan:

JAKARTA – Bagi penderita diabetes melitus, khususnya tipe 2, perubahan dalam tubuh sebagai gejalanya tidak terasa hingga akhirnya didiognosis menderita penyakit tersebut. Diabetes tipe 2 dianggap sebagai penyakit metabolisme. Salah satu penyebabnya adalah terjadinya resistensi insulin dalam tubuh.

Pola kerja insulin dalam tubuh

Mengutip laman Center for Disease Control and Prevention, Selasa, 21 September, insulin adalah pemegang kunci dalam mengembangkan diabetes tipe 2. Insulin merupakan hormon vital yang mengatur gula darah atau glukosa dalam tubuh.

Minuman dan makanan yang dikonsumsi akan dipecah menjadi gula darah. Kemudian gula darah memasuki aliran darah dan memberi sinyal pada pankreas untuk melepaskan insulin. Nah, insulin membantu gula darah masuk dalam sel-sel tubuh sehingga dapat diproses sebagai energi.

Tugas vital lainnya dari insulin ialah meberi sinyal kepada hati untuk menyimpan gula darah kemudian dipakai nanti. Ketika gula darah memasuki sel tubuh, kadar insulin akan menurun. Lantas memerintahkan hati untuk melepaskan simpanana gula darah sehingga energi selalu tersedia meski belum mendapatkan asupan makanan.

Proses tersebut ketika metabolisme lancar dan tidak mengalami resistensi insulin.

Apa itu resistensi insulin?

Resistensi insulin terjadi ketika pankreas memompa lebih banyak insulin yang bertugas memasukkan gula darah ke dalam sel, tetapi sel-sel berhenti merespons semua insulin tersebut.

Insulin yang diproduksi pankreas lebih banyak sebab sel-sel tidak merespons. Hingga akhirnya pankreas tidak bisa mengikuti dan mengakibatkan gula darah terus meningkat. Tingginya gula darah dalam pembuluh bisa merusak tubuh jika tidak segera dipindahkan dalam sel.

Hal tersebut juga tidak menghentikan hati dan otot menyimpan gula darah. Saat kenyang, hati mengirimkan kelebihan gula darah ke sel-sel lemak untuk disimpan. Maka terjadilah kenaikan berat badan. Dan ini ditetapkan sebagai tahan pradiabetes dan diabetes tipe 2.

Gejala resistensi insulin

Untuk memastikan mengalami resistensi insulin, tidak ada tes secara spesifik. Hanya saja, ketika kadar gula dalam darah meninggi, trigliserida tinggi, kolesterol jahat tinggi, kolesterol rendah tinggi, maka bisa dipastikan mengalami resistensi insulin.

Penyebab resistensi insulin

Penyebab resistensi insulin tidak jelas faktornya. Tetapi orang yang memiliki riwayat keluarga diabetes tipe 2, kelebihan berat badan, dan kurang olahraga memiliki risiko tinggi mengalami resistensi insulin. Bahkan, ada sejumlah orang yang tidak kelebihan berat badan juga bisa mengalami resistensi insulin.

Untuk memperkecil potensi mengalami diabetes tipe 2 dan resistensi insulin, disarankan untuk menjaga pola makan sehat, mengurangi berat badan, rutin berolahraga, kurangi stres, dan cukup istirahat.