YOGYAKARTA – Gula darah tinggi yang dialami penderita diabetes, baik tipe 1 maupun tipe 2, memengaruhi seluruh kinerja tubuh. Termasuk memengaruhi organ yang bekerja untuk sistem tubuh. Kalau tak mulai segera mengontrol gula darah, maka pengaruhnya pada organ seperti penjelasan berikut ini.
1. Jantung
Jantung bekerja memompa darah yang membawa oksigen dan nutrisi ke jaringan dan organ tubuh lainnya. Pembuluh darah saling berkait dengan tugas tersebut, termasuk bertugas dalam menghilangkan karbon dioksida, racun, dan limbah. Menurut American Heart Association, dilansir VerywellHealth, Rabu, 2 Agustus, diabetes salah satu dari tujuh faktor risiko utama pada penyakit kardiovaskular. Penyakit kardiovaskular mencakup semua jenis penyakit jantung, stroke, dan penyakit pembuluh darah.
Seseorang dengan diabetes, memiliki risiko lebih tinggi mengalami penyakit arteri koroner karena dapat menyebabkan masalah trombosit, sel yang membantu pembekuan darah. Bila Anda menderita diabetes, Anda juga dapat membentuk plak yang lebih mudah pecah dan menghalangi aliran darah. Orang dengan diabetes, dua kali lebih mungkin mengembangkan penyakit kardiovaskular daripada orang tanpa diabetes.
2. Ginjal
Ginjal adalah organ berbentuk kacang yang terletak di bawah tulang rusuk dan samping tulang belakang. Masing-masing ginjal seukuran kepalan tangan dan mengatur sejumlah sistem. Termasuk membawa urin dari ginjal ke kandung kemih lalu dikeluarkan lewat uretra. Ginjal bekerja sebagai sistem filtrasi, membuang limbah, cairan ekstra, dan asam dari tubuh.
Ginjal yang sehat membantu menjaga keseimbangan air, garam, dan mineral dalam darah. Ginjal juga memproduksi vitamin D serta arythropoietin, yang mana vitamin D membantu penyerapan kalsium dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Sedangkan erythropoietin, hormon yang merangsang produksi sel darah merah.
Seiring waktu, gula darah tinggi yang disebabkan diabetes dapat merusak pembuluh darah ginjal. Ini dapat merusak kemampuan tubuh untuk membersihkan dan membuang tumpukan limbah serta cairan dalam darah. Jenis penyakit ginjal berkaitan dengan diabetes, disebut nefropati diabetik, yang kalau tak segera diobati bisa mengancam jiwa.
3. Otak
Gula darah tinggi memengaruhi kognisi, khususnya pikiran dan ingatan. Penelitian menunjukkan, diabetes dapat mengubah struktur otak. Karena itu penderita diabetes berisiko lebih tinggi mengalami penurunan kognitif dan 50 persen lebih mungkin mengalami demensia disbanding mereka yang tidak menderita diabetes. Selain itu, diabetes juga dapat merusak pembuluh darah kecil di otak yang menyebabkan stroke atau kematian jaringan otak.
4. Paru-paru
Gula darah pada penderita diabetes harus terkontrol. Pasalnya kalau tidak, bisa mengurangi fungsi paru-paru. Ini bisa menyebabkan komplikasi ringan, seperti asma atau lebih parah, fibrosis paru.
Beberapa penelitian menunjukkan bahwa obat yang mengobati gula darah rendah dapat menyebabkan penyakit paru-paru pada penderita diabetes. Satu menemukan bahwa obat yang berbeda dapat mempengaruhi paru-paru dengan cara yang berbeda. Misalnya, obat diabetes Glucophage (metformin) yang umum diperkirakan bekerja melawan penyakit paru-paru, sedangkan insulin dapat memperburuk penyakit paru-paru.
5. Pankreas
Diabetes erat terkait dengan pankreas, karena pankreas adalah organ yang memproduksi insulin. Gula darah tinggi, dapat terjadi ketika pankreas tidak menghasilkan cukup insulin. Bagi diabetes tipe 1, kurangnya produksi insulin sedangkan diabetes tipe 2, karena resistensi insulin. Kedua penyebab tersebut membebani pankreas karena dipicu memproduksi insulin lebih banyak dari biasanya. Orang yang terkena diabetes tipe 2, berisiko lebih tinggi terkena kanker pankreas.
6. Organ seksual
Kerusakan sistem peredaran darah, dapat menyebabkan penurunan aliran darah. Bersamaan dengan masalah tersebut, kemampuan mengirim sinyal rusak dapat mengganggu aliran darah ke penis dan menyebabkan disfungsi ereksi pada pria penderita diabetes. Kesehatan sperma juga bergantung pada kemampuan tubuh Anda untuk memproses glukosa. Ketika Anda menderita diabetes, kemampuan ini terganggu, yang dapat menyebabkan kesehatan sperma menjadi buruk.
BACA JUGA:
Tidak hanya pada pria, wanita dengan diabetes juga mengalami masalah kesuburan karena menyebabkan kerusakan pembuluh darah dan kekeringan pada vagina. Pada wanita tanpa diabetes, insulin membantu mendorong produksi hormon yang menjaga jaringan reproduksi dan mengatur ovulasi. Bila Anda menderita diabetes, proses ini juga tidak berjalan dengan baik.
Ketika Anda memiliki diabetes yang tidak terkontrol, berisiko lebih tinggi mengalami masalah pada organ seperti yang disebutkan di atas. Selain itu, gula darah tak terkontrol juga memengaruhi mata, kulit, mulut, dan gigi.