JAKARTA - Pandemi COVID-19 memang belum sepenuhnya berakhir. Tapi, gerombolan thrash metal asal Jerman, Desruction memainkan konser pertama mereka di Pratteln, Swiss, Sabtu, 4 Juli kemarin.
Menanggapi pembatasan jarak akibat COVID-19, hanya 300 tiket yang tersedia di klub Z7 berkapasitas 1.600 penonton itu. Menurut pengguna YouTube Heike M.666 - yang menghadiri pertunjukan dan mengunggah rekaman yang memperlihatkan suasana kerumunan - tiketnya pun tidak terjual habis.
Beberapa pekan sebelum konser di Z7, pentolan Destruction, Schmier berbicara dengan Anne Erickson dari Audio Ink Radio tentang prospek tampil di atas panggung di tengah pandemi.
"Rasanya sedikit surealis. Tidak ada yang mengharapkan ini kembali begitu cepat, tetapi kita berada dalam posisi beruntung untuk tinggal di perbatasan Swiss, dan Swiss jauh di depan semua negara lain ... Dan ada sangat sedikit kasus corona, jadi itu akan menjadi pengalaman yang menarik," kata Schmier.
BACA JUGA:
"Akan terasa aneh memainkan pertunjukan lagi, karena ini adalah pertama kalinya dalam 20 tahun kami tidak memainkan pertunjukan dalam tiga bulan. Ini adalah waktu terlama yang pernah ada. Ini sangat mengasyikkan, tentu saja. Kami berharap dapat bermain lagi, tetapi tentu saja ini akan terasa agak aneh," lanjut dia.
Schmier juga menyatakan optimismenya tentang prospek acara musik hidup tambahan dalam beberapa pekan mendatang.
"Apa yang kita alami sekarang adalah percobaan pertama konser, dan Swiss, juga, jauh di depan, sehingga seluruh dunia akan menonton negara ini dan melihat perkembangannya. Jadi, itu akan menarik, dan mudah-mudahan kami tidak akan mendapatkan pukulan keras lagi, tetapi cara segala sesuatunya berjalan pada saat ini, kelihatannya bagus. Swiss sudah mengakhiri lockdown hanya beberapa minggu lalu. Di Jerman, kami masih mengenakan masker ketika kami pergi berbelanja bahan makanan dan barang-barang, tetapi di Swiss, tidak ada perlu mengenakan masker lagi."
Dalam wawancara terpisah dengan The Metal Voice, Schmier mengatakan bahwa dia tidak tertarik untuk melakukan konser drive-in selama krisis COVID-19. "Saya tidak tampil untuk mobil," katanya. "Itu tidak tepat - itu benar-benar keliru. Jika ini adalah langkah terakhir yang harus dilakukan - untuk memainkan pertunjukan langsung di depan mobil - saya mungkin berpikir tentang hal itu. Tetapi pada saat ini, tidak mungkin."
"(Konser drive-in) tidak cocok untuk musik metal. Masyarakat metal harus bergoyang, dan kami ingin merasakan dentuman bass. Saya paham orang-orang melakukan ini sekarang, karena mereka putus asa," tambah Schmier.
"Tapi (ini) bukan untuk Destruction. Sebenarnya kami menerima tawaran untuk melakukan (konser drive-in) ini, tapi saya tidak ingin mengecewakan para penggemar dengan omong kosong seperti ini. Maaf."
Ketika COVID-19 terus menyebar, penyelenggara acara live telah membatalkan atau menunda sejumlah acara besar, termasuk konser dan festival.
Artis, kru dan pekerja lain di industri ini telah kehilangan miliaran dolar sebagai akibat dari pembatalan terkait COVID-19. Ini hanya mewakili sebagian kecil dari kehancuran keuangan yang dialami pekerja di sektor ini karena pembatalan terus bergulir.
Pada awal April, Dr. Yehezkiel "Zeke" Emanuel, salah satu arsitek utama Affordable Care Act dan penasihat khusus direktur jenderal Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), mengatakan kepada The New York Times bahwa ia memperkirakan tidak akan ada konser, acara olahraga, dan pertemuan publik lainnya hingga musim gugur 2021.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention, acara besar dan pertemuan massal dapat berkontribusi pada penyebaran COVID-19 di Amerika Serikat melalui pelancong yang menghadiri acara ini dan memperkenalkan virus ke komunitas baru.