Belajar Hidup Minimalis dengan <i>Decluttering</i>, Ini Manfaatnya!
Ilustrasi (Sarah Brown/Unsplash)

Bagikan:

Salah satu cara untuk bisa masuk ke konsep hidup minimalis bisa dimulai dengan decluttering. Apa itu decluttering? Bagi yang masih asing dengan istilah ini, kurang lebih artinya adalah membuang benda-benda yang sudah tidak dipakai lagi dan tidak dibutuhkan. 

Sudah bukan sesuatu yang aneh kalau kita seringkali menyimpan benda. Dari pemberian orang lain, benda penuh kenangan, benda yang susah didapatkan, dibeli karena lucu, beli saat diskon, dan benda yang Anda pikir akan berguna nanti tapi kenyataannya tidak pernah dipakai. 

Untuk mengerjakan projek decluttering, paling gampang dengan menyediakan waktu khusus jadi Anda bisa fokus beres-beres. Di sini, Anda bisa siapkan beberapa wadah untuk menyimpan benda-benda yang akan disimpan, dibuang, didaur ulang, dijual, atau diberikan ke orang lain. 

Pemilihan barangnya gimana? Untuk benda-benda yang bikin Anda galau, coba diingat-ingat lagi kapan sih terakhir dipakai? Kalau sudah tiga bulan tidak dipakai, sebaiknya singkirkan. Kalau masih galau? Anda bisa siapkan wadah khusus benda-benda ini dan beri kesempatan sampai tiga bulan. Kalau sampai tiga bulan ke depan ternyata masih tidak tersentuh, segera hempaskan ya!

Selain pastinya bikin tempat tinggal makin bersih dan tertata rapi, sebenarnya decluttering juga punya banyak manfaat untuk kehidupan kita lho.  Berikut manfaat yang pasti akan Anda rasakan. 

Mengurangi stres

Tau tidak kalau barang yang menumpuk di rumah juga bisa menyebabkan stres? Mungkin kesannya sepele, tapi tanpa Anda sadari barang-barang yang sangat banyak bisa memicu kegelisahan. Anda akan butuh waktu lebih untuk mencari sebuah barang. Bahkan, tidak jarang jadi harus berantakin satu area buat menemukannya. Kemudian untuk membereskannya kembali pun jadi harus menyiapkan waktu ekstra. 

Dengan mengurangi barang di rumah, artinya semua yang ada memang penting dan berfungsi baik. Anda pun akan berhemat waktu kalau butuh sesuatu dan bisa beres-beres dengan mudah. 

Lebih fokus

Meja kerja berantakan karena kebanyakan barang yang tidak penting akan membuat Anda jadi susah fokus. Semakin banyak tumpukan barang, perhatian jadi lebih mudah terpecah. Banyak barang kalau semua penting sebenarnya tidak jadi masalah. Namun, Anda sendiri harus tahu mana yang memang dibutuhkan. Tidak jarang orang menyimpan barang-barang rusak karena tidak terpikirkan untuk membuangnya. 

Dengan decluttering, Anda jadi bisa lebih konsentrasi karena tidak terganggu dengan benda-benda berserakan. Ini juga termasuk file di komputer atau handphone yang sangat banyak dan tidak terorganisir serta kartu-kartu member di dompet. 

Lebih bahagia

Menurut penelitian terhadap 2.500 orang dari berbagai negara, 87% di antaranya merasa lebih bahagia ketika memiliki lebih sedikit barang dibanding saat punya barang banyak. Ada perasaan bebas dan tidak terbelenggu dengan berbagai tuntutan gaya hidup. Kebahagiaan muncul bukan dari banyaknya barang yang Anda punya di rumah, tetapi jika Anda bisa menikmati hidup. Ketika Anda menyingkirkan barang-barang yang tidak dibutuhkan, ini akan memberi suasana baru di rumah, memicu kreativitas, dan melegakan jiwa. 

Membuatmu jadi lebih bijak

Untuk memenuhi gaya hidup konsumtif, tentu butuh biaya besar juga ya? Karena sedang tren dan semua orang punya, lantas Anda merasa harus punya. Ini bisa apa saja sih, termasuk barang elektronik, fashion, dekorasi rumah, kendaraan, dan sebagainya. 

Bermula dari beres-beres dan membuang barang nggak penting, Anda pun jadi lebih masuk ke konsep hidup minimalis dan melakukan segala sesuatu dengan kesadaran penuh. Anda jadi bisa lebih bijak dalam membuat keputusan, bisa berhemat, pun makin tahu bedanya keinginan dan kebutuhan.