Bagikan:

YOGYAKARTA – Al-Quran merupakan kitab suci umat Islam. Oleh sebab itu, penting bagi kaum muslimin untuk memerhatikan adab membaca Al-Quran.

Rasulullah SAW melalui sabdanya mengemukakan bahwa setiap huruf dalam Al-Quran yang dibaca akan diberi balasan satu kebaikan, dan setiap kebaikan dilipatkan menjadi sepuluh. Diriwayatkan oleh Abdullah Ibnu Mas’ud, Nabi Muhmmad SAW bersabda:

عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ  

Artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

Adab Membaca Al-Quran

Dalam Kitabul-Aadab karya Fuad bin Abdul Aziz As-Syalhub disebutkan sejumlah adab atau tata krama yang perlu diperhatikan saat membaca Al-Quran, di antaranya:

  1. Bersuci Sebelum Menyentuh dan Membaca Al-Quran

Hendaknya seorang muslim bersuci terlebih dahulu saat hendak membaca Al-Quran. Hal ini karena Al-Quran merupakan kitab suci yang berisi kalam Allah SWT.

Selain itu, jika seorang muslim akan menyentuh mushaf Al-Quran, juga sepatutnya ia bersuci. Hal ini termaktub dalam Surat Al-Waqi’ah ayat 79 yang berbunyi:

لَّا يَمَسُّهٗۤ اِلَّا الۡمُطَهَّرُوۡنَؕ‏

Arab Latin: Laa yamassuhuuu illal mutahharuun

Artinya: tidak ada yang menyentuhnya selain hamba-hamba yang disucikan.

  1. Membersihkan Mulut hingga Bersih dan Wangi

Adab membaca Al-Quran yang kedua adalah membersihkan mulut hingga harum dan bersih. Hal ini bisa dilakukan dengan siwak atau apa saja yang membuat mulut bersih lagi wangi.

  1. Melafalkan Isti’adzah dan Basmalah

Sebelum membaca Al-Quran, seorang muslim hendaknya membaca isti’adzah, kemudian dilanjut dengan membaca basmalah “Bismillaahirrahmaanirrahiim”.

Perlu diketahui, Isti’adzah yang juga dikenal dengan istilah taawudz merupakan doa memohon perlindungan kepada Allah SWT dari kejahatan golongan jin, manusia, dan bisikan syetan yang bersembunyi di dalam dada manusia.

Adapun bunyi bacaan isti’adzah adalah sebagai berikut:

أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Arab latin: A'udzu billahi minas syaithaanir rajiim

Artinya: "Aku berlindung kepada Allah dari setan yang terkutuk."

  1. Membaca Al-Qur’an dengan Tartil

Umat Islam dianjurkan membaca Al-Qur’an dengan tartil, yakni membaca secara perlahan-lahan, fasih, dan memerhatikan arti dan maksud ayat-ayat yang dibaca. Tartil juga bermakna membaca Al-Qur’an dengan tajwid dan makhraj yang jelas dan benar.

  1. Memerdukan Suara saat Membaca Al-Qur’an

Memerdukan suara saat membaca Al-Qur’an termasuk sunnah Nabi Muhammad SAW. Sebagaimana yang dikatakan Al-Bara’, “Aku mendengar Rasulullah SAW membaca “Wattini Wazzaituun’ ketika salat Isya, dan aku tidak mendengar seseorang yang bersuara indah atau bacaan selain beliau.” (HR Bukhari [769]).

  1. Berhenti Membaca ketika Mengantuk

Berhenti membaca ketika mengantuk juga termasuk adab membaca Al-Qur’an. Hal ini untuk menjaga kekhusyukan dan konsentrasi dalam membaca Al-Qu’ran.

Diriwayatkan Abu Hurairah, Nabi SAW bersabda: “Jika salah seorang dari kalian melaksanakan salat malam, kemudian lidahnya kaku untuk membaca Al-Qur’an -karena mengantuk- dan tidak mengetahui apa yang sedang ia baca, maka tidurlah.” (HR Muslim [787]).

  1. Ikhlas saat Membaca dan Mempelajari Al-Qur’an

Imam Nawawi berkata dalam kitab Al-Adzkar, “Maka pertama kali yang diperintahkan kepada seorang pembaca Al-Qur’an adalah Ikhlas ketika membacanya. Dan hanya mengharap pahala dari Allah SWT. Tidak ada motivasi lain dalam bacaannya selain itu.”

Demikian informasi tentang adab membaca Al-Qur’an. Dapatkan update berita pilihan lainnya hanya di VOI.ID.