JAKARTA - Stres memengaruhi penampilan dalam berbagai cara. Stres dapat mempercepat proses uban, memicu jerawat, dan menyebabkan rambut rontok. Tidak hanya itu, stres yang tidak terkendali juga bisa sebabkan seseorang mengalami penuaan dini. Kehidupan yang penuh stres dapat menyebabkan munculnya garis halus dan kerutan.
Ya, stres dapat menyebabkan kerutan. "Stres berkontribusi terhadap pembentukan kerutan pada kulit melalui berbagai jalur," jelas dokter kulit bersertifikat Annie Chiu, MD, melansir Byrdie, Selasa, 31 Desember.
"Stres meningkatkan kadar kortisol dasar dalam tubuh, yang memicu kerusakan kolagen dan jaringan elastis, yang menyebabkan penipisan kulit dan kerutan. Ekspresi wajah berulang yang dihasilkan karena stres di dahi dan di antara alis (yang disebut 'garis kekhawatiran') juga dapat menyebabkan tergoresnya garis kekhawatiran ini."
Jason B. Diamond, MD, dokter bedah plastik bersertifikat menjelaskan lebih lanjut, bahwa seiring waktu, penipisan kolagen dan elastin ini menyebabkan pembentukan kerutan. Lebih banyak stres sama dengan lebih banyak kerutan.
Stres juga dapat menyebabkan kerutan dengan cara yang tidak langsung. "Stres dapat menyebabkan Anda melakukan perilaku seperti minum alkohol, menggunakan vape, dan makan makanan yang tidak sehat sehingga berdampak negatif pada kulit," kata Diamond.
Selain kerutan di wajah, stres juga bisa sebabkan masalah kulit lainnya.
"Stres dan peningkatan kadar kortisol memperburuk kondisi peradangan kulit yang sudah ada sebelumnya seperti eksim, psoriasis, dan jerawat. Stres terbukti meningkatkan kehilangan air transepidermal (kehilangan kelembapan kulit), yang menyebabkan kulit lebih dehidrasi," kata Chiu.
Stres juga dapat menyebabkan respons peradangan dalam tubuh. Itulah sebabnya Anda sering mendengar istilah 'kembung kortisol' atau orang-orang yang merasa perutnya berat karena tingkat stres yang tinggi," ungkap Diamond. "Hal yang sama terjadi pada kulit karena peradangan meningkatkan stres oksidatif yang menghambat kemampuan alami kulit memperbaiki dan meregenerasi."
Meski begitu, ada beberapa alternatif cara yang bisa dilakukan untuk membantu mengurangi stres dan efek yang menyebabkan kerutan yaitu mengubah gaya hidup.
BACA JUGA:
"Mengelola stres penting untuk kesehatan kulit, kecantikan, dan kesehatan secara keseluruhan," kata Diamond.
"Saya pribadi mengambil pendekatan 360 derajat untuk anti-penuaan dan kesehatan, dan mengurangi stres merupakan faktor yang besar. Manajemen stres, diet, olahraga, gaya hidup (membatasi alkohol, merokok, dan paparan sinar matahari tanpa pelindung untuk jangka waktu lama), tidur 8-10 jam per malam, dan minum air dengan kapasitas yang sesuai berat badan Anda," semuanya merupakan cara untuk menua dengan baik, katanya.
Chiu juga menambahkan bahwa rutinitas holistik seperti meditasi untuk membantu mengelola stres akan bermanfaat bagi kulit secara langsung atau tidak langsung.