Bagikan:

JAKARTA – Program Makan Bergizi Gratis (MBG) akan mulai dilaksanakan pada tahun 2025. Program ini merupakan salah satu inisiatif Pemerintah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat melalui perbaikan asupan nutrisi, terutama dalam aspek kesehatan.

Program MBG bertujuan untuk memastikan setiap individu mendapatkan gizi seimbang yang mencakup karbohidrat, protein, lemak, vitamin, dan mineral sesuai kebutuhan tubuh anak-anak. Dengan pendekatan ini, diharapkan kesehatan masyarakat dapat meningkat secara signifikan.

Sebagai bagian dari program ini, Indonesia Gastronomy Community (IGC) memperkenalkan Program Edukasi Pendidikan Karakter yang berfokus pada Gastronomi Indonesia. Program ini mengedepankan pentingnya pengalaman makan siang yang sehat dan berkarakter di lingkungan sekolah.

“Kami di IGC ingin mendukung kesuksesan program makanan bergizi di Indonesia,” ujar Ketua Umum IGC, Ria Musiawan, saat ditemui di Hotel Ambhara, Jakarta, baru-baru ini. 

Ria menjelaskan, tujuan utama edukasi ini adalah menciptakan pengalaman makan yang bermakna sekaligus membentuk karakter generasi muda.

“Program ini diharapkan dapat mengoptimalkan intervensi gizi anak sekaligus meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan perilaku yang peduli pada kesehatan, lingkungan, dan kearifan lokal,” tambahnya.

IGC memandang program Makan Siang Bergizi di Sekolah sebagai langkah luar biasa dari pemerintah. Program ini tidak hanya menyediakan makanan bergizi tetapi juga menjadi momen penting untuk menanamkan nilai-nilai positif kepada generasi penerus bangsa.

“Dalam perspektif gastronomi, makanan bukan sekadar kebutuhan biologis. Makanan juga memiliki peran penting dalam membentuk karakter, seperti kebersamaan, rasa syukur, serta apresiasi terhadap keberagaman budaya,” jelas Ria.

Ia menambahkan kegiatan makan siang di sekolah merupakan sarana ideal untuk mengajarkan etika makan, kerja sama, kebersihan, dan mindful eating atau kebiasaan makan dengan penuh kesadaran.

Ketua Dewan Pembina IGC, Prof. Nila Moeloek, menekankan, salah satu kunci menuju Indonesia Emas 2045 adalah pembangunan sumber daya manusia yang berkualitas.

“Kualitas manusia tidak hanya ditentukan oleh kesehatan fisik, tetapi juga karakter yang kuat, kecerdasan emosional, dan daya saing global yang harus dibangun sejak dini,” tegas Prof. Nila.

Melalui program makan bersama ini, anak-anak tidak hanya mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan, tetapi juga belajar nilai-nilai karakter yang akan menjadi bekal mereka dalam menghadapi masa depan.

“Anak-anak yang kita bentuk hari ini adalah fondasi bangsa yang kuat di masa depan. Melalui kegiatan makan di sekolah, mereka belajar disiplin, rasa hormat, dan kerja sama yang membangun solidaritas,” pungkas Prof. Nila.