Bagikan:

YOGYAKARTA - Pernahkah Anda mengalami flu bercampur darah? Kondisi yang sering disebut mimisan ini mungkin tampak menakutkan, namun sebenarnya cukup umum terjadi.

Meskipun sering dianggap sepele, ingus berdarah bisa menjadi tanda adanya masalah kesehatan yang lebih serius. Artikel ini akan membahas berbagai penyebab flu berdarah, mulai dari yang ringan hingga yang membutuhkan perhatian medis.

Penyebab Flu Bercampur Darah

Dilansir dari laman Philly Voice, sekitar 60% orang akan mengalami mimisan selama hidup mereka. Penyebab umum mimisan meliputi udara kering akibat iklim atau pemanas ruangan, flu, dan alergi.

Bahkan, beberapa semprotan hidung mengiritasi jaringan di dalam hidung, yang dapat menyebabkan epistaksis. Orang-orang yang suka mengorek hidung dan mereka yang mengisap narkoba juga dapat mengalami pendarahan.

Orang-orang yang mengonsumsi obat antikoagulan juga lebih rentan terhadap mimisan. Selain itu, epistaksis juga dapat terjadi akibat kecelakaan olahraga, kecelakaan mobil, atau cedera lainnya.

Menurut Children's Hospital of Philadelphia sebagian besar mimisan, terutama pada anak-anak, adalah mimisan anterior yang terjadi di bagian depan hidung, di mana jaringan mengandung banyak pembuluh darah halus yang dapat dengan mudah rusak.

Sementara itu, mimisan posterior lebih jarang terjadi dan biasanya terjadi pada orang tua atau orang yang pernah mengalami cedera atau operasi hidung.

Baca juga artikel yang membahas Mimisan karena Kelelahan, Begini Cara Mengatasinya

Cara Menghentikan Mimisan

Jika Anda mengalami mimisan, Cleveland Clinic merekomendasikan langkah-langkah berikut untuk menghentikannya:

  • Bernapaslah melalui mulut.
  • Duduklah dan condongkan tubuh sedikit ke depan di atas baskom atau kain.
  • Jepit kedua lubang hidung dengan ibu jari dan jari telunjuk selama setidaknya 10 menit, untuk mempermudah gunakan timer.
  • Hindari melepaskan tekanan dari hidung untuk memeriksa apakah pendarahan telah berhenti.
  • Ulangi selama 10 menit lagi jika mimisan belum berhenti.

Perlu diketahui, sekitar 15% orang mengalami mimisan berulang, tetapi hanya sekitar 10% kasus yang serius, menurut para ahli kesehatan. Mayo Clinic mengkarakteristikkan mimisan yang sering sebagai yang terjadi lebih dari sekali seminggu.

"Ketika mimisan sering terjadi, maka akan benar-benar dapat mengganggu aktivitas sehari-hari dan menjadi penghalang untuk memiliki kualitas hidup yang normal dan sehat," kata Dr. David Gudis, seorang spesialis otolaryngologi-kepala dan leher di Columbia University Irving Medical Center.

Terkadang, mimisan yang sering mungkin merupakan tanda kondisi medis, seperti tumor hidung atau telangiectasia hemoragik herediter, suatu kondisi genetik yang menyebabkan pembentukan pembuluh darah abnormal.

Para ahli kesehatan mengatakan bahwa mengalami mimisan beberapa kali dalam seminggu, kehilangan banyak darah, atau tidak dapat menghentikan mimisan dalam 30 menit memerlukan perhatian medis.

Mimisan dapat terasa mengkhawatirkan, dengan darah yang mengalir deras ke pakaian atau seprai dan tumpukan tisu yang digunakan untuk menghentikannya berubah menjadi merah tua. Namun, mimisan, yang juga dikenal sebagai epistaksis, biasanya tidak serius.

Lantas kapan mimisan membutuhkan perhatian yang serius? Berikut adalah waktu kapan para ahli mengatakan orang harus mencari perhatian medis:

  • Jika mimisan terjadi dan mengganggu kehidupan sehari-hari Anda
  • Jika terjadi tiga atau empat kali seminggu, atau lebih dari enam kali dalam sebulan
  • Jika mimisan berlangsung lebih lama dari 30 menit, bahkan dengan kompresi
  • Jika gejala melibatkan jumlah darah yang lebih besar dari yang diharapkan
  • Jika mimisan sudah sangat mengganggu pernapasan
  • Jika mimisan terjadi bersamaan dengan tekanan darah tinggi

Selain ingus bercampur darah, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!