Menurut Studi, Punya Penghasilan Tetap Berpengaruh pada Rasa Percaya Diri
Ilustrasi penghasilan tetap bikin percaya diri (Freepik/drobotdean)

Bagikan:

JAKARTA – Setiap kali mendekati tanggal gajian, senyum sumringah menghias di wajah. Apakah Anda merasakan hal ini? Jika berdasarkan penelitian terbaru yang dilakukan oleh National University of Singapore, memiliki penghasilan tetap dapat meningkatkan rasa percaya diri dan kebanggaan khusus.

Dilansir dari Medical News Today, Senin, 12 April, studi mengaitkan antara penghasilan tetap dan efek emosional. Lebih mengejutkan lagi, dalam studi yang dilakukan oleh Eddie Tong sebagai ketua studi dan profesor di Fakultas Seni dan Ilmu Sosial NUS membuktikan bahwa pendapatan erat efeknya pada emosi seseorang.

Profesor Tong beserta rekan studi melakukan lima analisis secara terpisah dari 1,6 juta orang yang tinggal di 162 negara. Penelitian menelusuri aspek emosional yang memengaruhi segi internal, eksternal, dan perasaan bahagia.

Emosi negatif dalam penelitian tersebut antara lain rasa cemas dan kesedihan. Sedangkan emosi positif menyangkut harga diri antara lain kebanggaan, kepercayaan diri, dan tekad bulat.

“Semakin banyak penghasilan Anda, semakin besar kemungkinan Anda dapat merasakan emosi seperti kebanggaan dan percaya diri dan semakin kecil kemungkinan merasakan kekhawatiran dan kesedihan,” papar Profesor Tong.

Dalam penelusuran mencari hubungan antara pendapatan dan emosi yang ditujukan secara eksternal, tim peneliti tidak menemukan bahwa penghasilan berkaitan dengan emosi sosial. Artinya, lebih banyak pendapatan tidak berarti membuat Anda lebih atau kurang peduli pada orang lain.

Tetapi, pengaruh dari memiliki pendapatan tetap lebih secara internal atau merasakan emosi-emosi positif.

Dengan menganalisis data secara longitudinal yang melibatkan 4.000 orang di Amerika Serikat, peneliti menemukan bahwa orang yang memiliki pendapatan tetap cenderung memiliki harga diri positif satu dekade kemudian.

Apabila penghasilan yang diandalkan jumlahnya lebih kecil memungkinkan membuat seseorang merasakan penghargaan terhadap diri sendiri negatif.

Profesor Tong dan tim mengatakan bahwa temuan dari analisis studi ini menyasar pada kebijakan yang bertujuan meningkatkan pendapatan rata-rata orang dan meningkatkan ekonomi dalam jangka panjang.

Sebab keduanya berkaitan dengan pengalaman emosional yang memungkinkan pengembangan pribadi, ketahanan, dan pencapaian.

Dari penelitian ini ditemukan bahwa kemakmuran finansial memang berefek positif pada emosi seseorang yang mengarah ke segi internal. Tetapi dalam segi eksternal bisa saja tidak berkontribusi pada keharmonisan komunal atau hubungan sosial.