JAKARTA - Dalam beberapa tahun terakhir, perhatian terhadap dampak lingkungan dari industri penerbangan semakin meningkat.
Dengan kontribusi signifikan sektor ini terhadap emisi karbon global, banyak maskapai penerbangan mulai beralih ke pendekatan yang lebih ramah lingkungan sebagai bagian dari tanggung jawab terhadap perubahan iklim.
Banyak maskapai juga mengintegrasikan praktik ramah lingkungan ke dalam layanan mereka, seperti mengurangi plastik sekali pakai dalam penyajian makanan di pesawat, mengelola limbah secara lebih bertanggung jawab, hingga menggunakan teknologi canggih yang memungkinkan konsep ramah lingkungan itu terwujud.
Beberapa maskapai bahkan menawarkan opsi bagi penumpang untuk berkontribusi pada program penanaman pohon atau inisiatif lingkungan lainnya saat membeli tiket. Salah satunya seperti yang dilakukan Vietjet.
Baru-baru ini, maskapai asal Vietnam itu menggelar gerakan "Green Friday" dengan menyiapkan hampir satu juta tiket Eco dengan harga mulai dari Rp0 untuk mendorong kesadaran akan perjalanan ramah lingkungan.
Melalui penerbangan ini, mereka menggunakan armada pesawat generasi terbaru yang lebih hemat bahan bakar, menghasilkan emisi CO2 lebih rendah, dan mengurangi polusi suara.
Selain teknologi pesawat yang lebih efisien, maskapai ini juga mengadopsi pendekatan digital untuk mengurangi penggunaan kertas melalui layanan seperti tiket elektronik dan check-in online.
BACA JUGA:
Langkah ini merupakan bagian dari komitmen jangka panjang maskapai untuk mencapai netralitas karbon pada tahun 2050. Tiket yang disediakan itu dapat diakses wisatawan menuju berbagai destinasi di Asia dan Australia.
Di samping itu, Vietjet juga menyoroti pentingnya memilih penerbangan yang mendukung pelestarian lingkungan, sebuah langkah kecil yang dapat memberikan dampak besar pada masa depan bumi, termasuk mengadopsi kebiasaan perjalanan yang lebih ramah lingkungan.
Mulai dari memilih maskapai dengan komitmen terhadap keberlanjutan yang dapat menjadi kontribusi nyata dalam menghadapi tantangan perubahan iklim.