Bagikan:

JAKARTA – Penyakit jantung merupakan penyakit paling fatal yang bisa menyerang berbagai usia. Dari anak-anak hingga orang dewasa dan berdasarkan studi wanita lebih rentan mengalami penyakit jantung daripada pria dan gejalanya lebih sulit dikenali. Mengapa bisa begitu?

Wanita yang tidak memperhatikan dan menjalani pola hidup sehat diduga lebih rentan mengalami penyakit kardiovaskular. Dokter Suzanne Steinbaum, sebagai Direktur Pencegahan Kardiovaskular, Kesehatan, dan Kesejahteraan di Mount Sinai, New York, mengatakan bahwa wanita cenderung kurang memperhatikan diri sendiri.

Dilansir dari Time, penyakit jantung lebih banyak meninggal dan diderita oleh wanita setelah tahun 1980-an akhir. Sebelum tahun 1987, lebih banyak pria yang mengalami penyakit jantung. Berdasarkan data pada tahun 2017, angka penderita jantung baik wanita maupun pria jumlahnya hampir sama.

Setelah tahun 80-an akhir, wanita lebih mengalami stres, tekanan, dan ketegangan sehingga memicu mengalami masalah pada jantung. Wanita bekerja plus mengerjakan pekerjaan rumah dan berbagai tugas lainnya acap disinyalir jadi penyebabnya meskipun belum terbukti secara klinis.

Sharonne Hayes, pendiri Mayo Clinic Women’s Heart Clinic di Amerika Serikat mengatakan bahwa prevalensi meninggal karena jantung lebih tinggi dibanding akibat kanker payudara. Padahal, menurutnya saat mengikuti pelatihan kardiologi tahun 1980-an sangat jarang terjadi.

Direktur Pusat Jantung Wanita Barbra Streisand Smidt Heart Instritute di Cedars-Sinai, Los Angeles, Dr. Noel Bairey Merz menerangkan bahwa wanita perlu mengetahui gejala penyakit jantung. Sebab, gejala yang muncul berbeda daripada yang dialami pria.

Serangan penyakit jantung pada wanita lebih soft. Kalaupun merasakan nyeri di dada seringkali dianggap biasa atau asam lambung saja.

Menurut Merz, wanita acap kali mengalami mual, muntah, dan sesak napas daripada pria yang mengalami penyakit jantung. Disamping mengenali gejala yang dirasa tidak nyaman serta mengindikasikan penyakit jantung, wanita juga perlu memperhatikan tubuh mereka, pesan Merz.

Dr. dr. Sally Nasution, dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Konsultan Kardiovaskular di RSUP Dr. Cipto Mangunkusumo mengatakan bahwa kematian karena jantung coroner pada wanita 10 kali lipat lebih tinggi dibandingkan kanker payudara.

Dalam sebuah studi yang menyelami 515 wanita dengan jantung coroner menyebutkan bahwa 43 persennya tidak mengalami rasa nyeri di dada. Sedangkan sejumlah 58 persen mengalami gejala yang mirip dengan maag dan 43 persen hanya merasa kelelahan.

Nah, apabila mengalami ada yang tidak beres dengan kesehatan tubuh Anda, alangkah bijaknya bila memeriksakan diri kepada ahlinya. Sebab, semakin cepat diketahui penyebabnya maka semakin cepat pula mendapatkan solusinya.