JAKARTA - Saat ini, semakin banyak orang mulai mempertimbangkan sumber makanan yang lebih ramah bagi tubuh. Nasi jagung dan singkong adalah dua sumber karbohidrat lokal yang semakin diminati, terutama karena manfaat kesehatan yang dianggap sesuai dengan gaya hidup sehat.
Baik nasi jagung maupun singkong memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih. Indeks glikemik adalah ukuran yang menunjukkan seberapa cepat suatu makanan dapat meningkatkan kadar gula darah setelah dikonsumsi.
Makanan dengan indeks glikemik rendah dicerna tubuh lebih lambat dan melepaskan energi secara bertahap, yang membantu menjaga stabilitas kadar gula darah. Hal ini dapat bermanfaat, terutama bagi mereka yang berusaha menjaga pola makan sehat atau memiliki kondisi kesehatan tertentu, seperti diabetes.
“Nasi jagung dan singkong memiliki indeks glikemik yang lebih rendah dibandingkan nasi putih atau nasi merah, sehingga lebih aman untuk penderita diabetes,” ujar dokter spesialis gizi klinik, dr. Mulianah Daya, M.Gizi, Sp.GK, dalam acara Medical Knowledge Update mengenai Diabetes Melitus bersama Dailymeal di RS Mentari Tangerang, baru-baru ini.
Dalam kesempatan yang sama, dr. Sulistiowaty Ohnio, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di RS Mentari Tangerang, menambahkan, mengadopsi pola makan dengan indeks glikemik rendah sangat bermanfaat untuk kesehatan jangka panjang.
Pola makan seperti ini dapat mendukung kestabilan kadar gula darah, membantu manajemen berat badan, dan menurunkan risiko penyakit kronis serta komplikasi pada penderita diabetes.
“Pengendalian gula darah melalui pola makan yang tepat adalah kunci utama dalam mencegah komplikasi serius pada penderita diabetes,” jelas dr. Sulistiowaty.
Seperti kita tahu, diabetes adalah salah satu masalah kesehatan yang signifikan di Indonesia, dengan jumlah penderita yang terus meningkat setiap tahun. Menurut data dari International Diabetes Federation (IDF), Indonesia menduduki peringkat kelima negara dengan jumlah penderita diabetes terbanyak, dengan 19,5 juta kasus pada tahun 2021. Jumlah ini diperkirakan akan meningkat menjadi 28,6 juta pada tahun 2045.
Dengan kondisi ini, upaya pencegahan diabetes menjadi penting, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko seperti riwayat keluarga diabetes, obesitas, atau gaya hidup yang kurang aktif. Memilih makanan dengan indeks glikemik rendah seperti nasi jagung dan singkong adalah salah satu langkah efektif yang bisa diambil.
BACA JUGA:
Saat ini, nasi jagung dan singkong juga tersedia dalam bentuk olahan yang praktis, seperti produk nasi jagung dan singkong Dailymeal. Amar Ramdani, VP Marketing Dailymeal, menjelaskan, produk ini dikembangkan dengan tekstur yang mirip dengan nasi putih, sehingga lebih mudah diterima oleh masyarakat luas.
“Tekstur yang mirip nasi putih memungkinkan nasi jagung dan singkong dinikmati dengan berbagai lauk-pauk, baik berkuah maupun kering, sehingga memberikan pengalaman bersantap yang familiar namun dengan manfaat kesehatan yang lebih baik,” ungkap Amar.
Nasi jagung dan singkong juga umumnya memiliki kandungan serat tinggi, menjadikannya alternatif diet sehat yang bukan hanya memenuhi kebutuhan nutrisi anak, tetapi juga cocok untuk penderita diabetes karena indeks glikemiknya yang rendah.
Dengan kandungan nutrisi yang bermanfaat serta perannya dalam mendukung pengelolaan berat badan, nasi jagung dan singkong dapat menjadi bagian penting dari pola makan sehat dan seimbang bagi masyarakat.