JAKARTA - Bursa pariwisata internasional terbesar dan tertua di Amerika Utara yakni International Tourism & Travel Show Kanada 2024 (ITTS Kanada 2024) digelar sebagai salah satu upaya meningkatkan kunjungan wisatawan mancanegara. Melalui Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif/Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf/Baparekraf) untuk pertama kalinya Indonesia ikut berpartisipasi.
Deputi Bidang Pemasaran Kemenparekraf/ Baparekraf, Ni Made Ayu Marthini, dalam keterangannya di Jakarta, Senin (4/11/2024), mengatakan, ikut serta dalam ITTS Kanada 2024 merupakan salah satu langkah taktis dalam pencapaian target wisman asal Kanada. Upaya ini sekaligus untuk memberikan informasi pada publik mengenai update proses perjalanan ke Indonesia yang sudah semakin mudah, mempromosikan destinasi di tanah air yang telah banyak berkembang, dan penyesuaian dengan tren traveling saat ini, yaitu pariwisata berkelanjutan.
”Selain berkomunikasi langsung dengan para pelaku usaha pariwisata dan petugas informasi di Paviliun Indonesia, pengunjung bisa dengan mudah mengakses informasi lebih detail melalui landing page khusus dalam Indonesia.Travel,” kata Made.
Made menjelaskan, hingga Agustus 2024, wisman asal Kanada yang berkunjung ke Indonesia tercatat sebesar 58.335, mencapai 60 persen dari target tahun ini sebesar 91.992 dengan growth yoy sebesar 5,3 persen. Selain itu, wisman Kanada memiliki rata-rata pengeluaran per kunjungan sebesar 2178,59 dolar AS dengan lama kunjungan rata-rata yaitu 14,8 hari.
Bursa pariwisata yang diikuti lebih dari 220 peserta pameran dengan target 35.000 lebih pengunjung ini memiliki fokus pada luxury, adventure dan leisure, yang sejalan dengan fokus Kemenparekraf/Baparekraf pada quality tourist.
Lebih lanjut, Made menjelaskan bahwa Kemenparekraf/ Baparekraf memfasilitasi 9 pelaku usaha pariwisata Indonesia dalam naungan brand Wonderful Indonesia.
Pelaku pariwisata Indonesia yang hadir akan memasarkan destinasi berkualitas di Indonesia, mencakup Bali dan 5 Destinasi Super Prioritas (DSP) yang terdiri atas Danau Toba - Sumatera Utara, Borobudur - Jawa Tengah, Mandalika – NTB, Labuan Bajo – NTT, dan Likupang - Sulawesi Utara, kepada calon wisman asal Kanada.
BACA JUGA:
“Sembilan pelaku pariwisata Indonesia tersebut yakni tur operator dan akomodasi dari Java Traveller, Luxury Indo Travel, Panorama Destination, Trans Borneo Adventure, Tria Uma, Werkudara Group, Bali Mandira Beach Resort & Spa, Komaneka Resorts, dan Pramana Experience,” kata MAde.
Direktur Pemasaran Pariwisata Regional II Kemenparekraf/Baparekraf Cecep Rukendi memimpin tim Wonderful Indonesia di ITTS Kanada 2024.
Cecep menjelaskan, Kemenparekraf/Baparekraf berkolaborasi dengan KJRI Toronto dan KBRI Ottawa menyelenggarakan kegiatan Indonesia Tourism Business Matching pada 30 Oktober 2024 di KJRI Toronto dan Indonesia Tourism Business Matching pada 1 November 2024 pagi hari di Palais Des Congres, Montreal.
Kegiatan ini bertujuan untuk memfasilitasi pelaku usaha di Indonesia untuk menjalin networking kembali dengan mitra potensial terdahulu dan mitra baru di Kanada untuk menghasilkan transaksi bisnis melalui pertemuan Business to Business dengan skema table top session.
Penetapan Kota Toronto dilatarbelakangi keunggulan Toronto dalam konektivitas dan potensial dari sisi connectivity, passenger growth, dan banyaknya headquarter mitra promosi khususnya tur operator dan airlines.
“Merujuk data Fall 2023 Canada Tourism Outlook terdapat peluang ekonomi Kanada yang diproyeksikan naik sebesar 4,5 persen di tahun 2024 sampai dengan 2030, dimana sebanyak 48 persen masyarakat Kanada mengutamakan pengeluaran untuk perjalanan wisata dibanding untuk memenuhi kebutuhan lain. Selain itu, pertumbuhan pesat dari sisi konektivitas internasional Kanada telah melampaui performa pada 2019 sebelum pandemi. Harapan kami kegiatan ini dapat menunjang pencapaian target kunjungan wisman ke Indonesia sebesar 14,3 juta wisman di 2024,” kata Cecep.
Pada rangkaian Misi Promosi Pariwisata di Pasar Kanada ini, Wonderful Indonesia menetapkan target total pax sebesar 2.012 pax dengan perkiraan total transaksi sebesar Rp70 miliar.
Pada pameran ini, Wonderful Indonesia menempati lahan seluas 600 sqft (20x30 ft) / 54m2 dengan nomor booth #721 di tengah hall pameran yang strategis, selain mengusung tema leisure & adventure. Selain juga turut mengkampanyekan “Keep the Wonder” untuk menunjukan kepedulian Indonesia dalam menyoroti isu pariwisata sustainable & regenerative tourism, dengan tujuan mengedukasi calon wisman asal Kanada untuk mempraktikan perjalanan wisata yang bertanggung jawab demi kelestarian daerah tujuan wisata di Indonesia.
Selain diimplementasikan dalam desain booth, tema juga ditonjolkan melalui materi promosi dan kemasan gelas kopi berbahan dasar ramah lingkungan.
Aktivasi paviliun antara lain penjualan paket wisata, pelayanan informasi pariwisata di information counter, market insight melalui survei online, dan pemberian _giveaway suvenir khas Indonesia.
Wonderful Indonesia juga menghadirkan cita rasa inderawi Indonesia, melalui sajian rasa kopi terbaik tanah air di Coffee Corner bekerja sama dengan mitra Co-Branding Wonderful Indonesia, Anomali Coffee dan snack Indonesia untuk menyambut hangat para pengunjung yang datang ke booth.
Selain itu, Kemenparekraf/ Baparekraf juga menggaungkan kampanye kuliner Indonesia yakni Indonesia Spice Up The World di panggung Cuisine du Monde.
Dua resep makanan Indonesia yaitu Soto Lamongan dan Sate Ayam Madura dimasak oleh chef dari L’Escouade Culinaire, untuk dicicipi oleh para pengunjung ITTS Kanada 2024.
Selain disuguhi makanan otentik Indonesia, pengunjung juga dapat menyaksikan penampilan tari tradisional Indonesia seperti tari Puspanjali, tari Rantak Riau, dan tari nusantara lainnya di main stage (animation stage) pada 1 dan 2 November 2024.