Bagikan:

JAKARTA - Hut 8, perusahaan pertambangan bitcoin terbesar di Amerika Utara baru-baru ini mengumumkan rencana ekspansi mereka di Texas, Amerika Serikat. Perusahaan yang terdaftar di bursa saham Toronto ini sedang membangun fasilitas pertambangan bitcoin baru di Kabupaten Culberson, Texas, yang diharapkan dapat beroperasi pada kuartal kedua tahun 2024.

Fasilitas baru ini akan menambah kapasitas pertambangan Hut 8 sebesar 63 megawatt (MW), atau setara dengan 3,6 exahash per detik (EH/s). Dengan demikian, total kapasitas pertambangan Hut 8 akan mencapai sekitar 10 EH/s, yang menjadikan mereka sebagai salah satu pemain utama di industri pertambangan bitcoin global.

Selain itu, Hut 8 juga mengklaim bahwa biaya operasional fasilitas baru ini akan lebih rendah dibandingkan dengan fasilitas-fasilitas mereka yang lain di Granbury, Texas, dan Kearney, Nebraska. Hal ini karena lokasi di Kabupaten Culberson memiliki sumber energi yang murah dan berkelanjutan, serta iklim yang mendukung.

“Kami dapat membangun fasilitas ini dengan biaya yang jauh lebih hemat daripada pesaing kami di daerah yang sama,” kata Asher Genoot, CEO Hut 8, dalam siaran persnya. “Kami memperkirakan biaya pembangunan per MW hanya sekitar 275.000 dolar AS (Rp4,3 miliar), atau 40% lebih murah daripada rata-rata pasar sebesar 460.000 dolar AS (Rp7,2 miliar) per MW,” tambahnya.

BACA JUGA:


Untuk mendanai proyek ekspansi ini, Hut 8 mengandalkan cadangan bitcoin yang mereka miliki. Perusahaan ini memiliki lebih dari 5.000 bitcoin di neraca mereka, yang bernilai sekitar 250 juta dolar AS (Rp3,9 triliun) pada saat ini. Hut 8 mengatakan bahwa mereka akan menggunakan strategi keuangan yang fleksibel, seperti penjualan langsung, opsi, atau pinjaman, untuk mengonversi sebagian bitcoin mereka menjadi dolar AS sesuai dengan kebutuhan.

“Kami percaya bahwa memiliki bitcoin sebagai aset kami adalah strategi yang tepat, karena bitcoin memiliki potensi kenaikan harga yang besar di masa depan,” ujar Genoot. “Namun, kami juga sadar bahwa kami perlu mengelola risiko volatilitas harga bitcoin, dan memanfaatkan peluang untuk mendapatkan pendanaan dengan biaya rendah,” lanjutnya.

Hut 8 merupakan salah satu perusahaan pertambangan bitcoin tertua dan terbesar di dunia. Perusahaan ini didirikan pada tahun 2017, dan telah menghasilkan lebih dari 13.000 bitcoin sejak saat itu. Pada bulan Desember 2023, Hut 8 menyelesaikan merger dengan US Bitcoin Corp., sebuah perusahaan infrastruktur digital yang berbasis di Miami, Florida. Merger ini bertujuan untuk meningkatkan skala, efisiensi, dan diversifikasi Hut 8 di pasar Amerika Utara.

Saham Hut 8 diperdagangkan di bursa saham Toronto dengan kode HUT, dan di bursa saham Nasdaq dengan kode HUTMF. Dalam sebulan terakhir, saham Hut 8 naik sekitar 15% terhadap dolar AS, namun turun sekitar 8,5% dalam lima hari terakhir. Pada hari Jumat, 23 Februari 2024, saham Hut 8 ditutup pada harga 11,10 dolar Kanada (Rp120.000) di Toronto, dan 8,27 dolar AS (Rp129.000) di Nasdaq.