YOGYAKARTA - Iritasi wajah seringkali menjadi gangguan kesehatan yang membuat banyak orang tidak nyaman. Rasa gatal, kemerahan, dan perih bisa muncul karena berbagai faktor. Pertanyaan, berapa lama iritasi wajah sembuh?
Mengapa iritasi wajah bisa berlangsung lama dan apa saja yang bisa dilakukan untuk mempercepat penyembuhannya? Artikel ini akan memberikan jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut.
Mengenal iritasi Kulit
Dilansir dari laman Paulas Choice Skincare, seringkali iritasi kulit melibatkan lebih dari sekadar kemerahan atau gatal. Kolagen dan elastin dapat rusak dan lapisan pelindung kulit dapat menjadi lebih lemah.
Akibatnya, kulit pulih lebih lambat. Kulit yang teriritasi juga memiliki peluang lebih tinggi untuk mengembangkan kerutan, bintik-bintik coklat, dan tanda-tanda penuaan kulit lainnya.
Selain itu, bagi mereka yang memiliki kulit berminyak, iritasi memicu ujung saraf di pori yang mengaktifkan hormon dan meningkatkan produksi minyak dan menyebabkan pori-pori membesar.
BACA JUGA:
Peradangan kulit biasanya juga terkait dengan faktor eksternal, yang merusak lapisan pelindung kulit dalam berbagai cara. Pertanyaannya, apakah Anda dapat melihat reaksinya?
Ketika permukaan kulit teriritasi, akan ada reaksi yang mengaktifkan neuropeptida di otak (yang mengatur sistem hormonal tubuh). Akibatnya, bahan kimia inflamasi memicu peningkatan produksi minyak yang dapat memperbesar ukuran pori dan meningkatkan kemungkinan terjadinya jerawat.
Sebelum melanjutkan, baca juga artikel yang membahas Benarkah Bawang Putih Ampuh Digunakan untuk Atasi Jerawat?
Berapa Lama Iritasi Wajah Sembuh
Faktanya, semua kulit sensitif sampai batas tertentu dan reaksinya tidak selalu terlihat. Dalam banyak kasus, ini adalah proses subkutan (berlangsung di bawah kulit).
Tetapi reaksi alergi juga dapat menumpuk dan menyebabkan ruam atau kemerahan. Sebagian besar iritasi kulit yang terlihat menghilang dalam waktu 48 jam setelah reaksi, tetapi karena setiap orang berbeda, kadang-kadang dapat berlangsung lebih lama.
Penyebab Iritasi Kulit Secara Umum
Penyebab utama iritasi kulit adalah kerusakan akibat sinar matahari, faktor lingkungan, cuaca, dan wewangian (bahkan minyak tanaman aromatik/minyak esensial).
Bahkan aroma, baik sintetis maupun alami, mungkin adalah penyebab yang paling tidak jelas. Biasanya aroma dapat juga yang berbau harum, tetapi aroma berasal dari reaksi volatil yang dapat mengiritasi kulit.
Untuk itu, penting untuk memeriksa label produk dan daftar bahan untuk melihat apakah produk perawatan Anda saat ini termasuk salah satu dari iritan umum yang dapat menimbulkan iritasi kulit, sebagai berikut:
- Scrub yang terlalu abrasif (seperti yang mengandung kristal aluminium oksida, kulit kenari atau batu apung)
- Astringen yang mengandung bahan iritan (alkohol dan mentol adalah pelakunya utama)
- Toner yang mengandung bahan iritan (alkohol dan mentol adalah pelakunya utama)
- Sarung tangan scrub
- Air dingin atau panas
- Masker wajah yang mengandung bahan iritan (hati-hati dengan minyak esensial beraroma dan polivinil alkohol)
- Loofah
- Sabun batang
Apa yang tidak boleh dioleskan pada kulit yang meradang
Sebenarnya, semua orang harus menghindari iritan kulit di atas, terlepas dari sensitivitas kulit mereka. Ingatlah, bahwa berbagai bahan iritan kulit ini cenderung paling bermasalah.
Terkait dengan cara menenangkan kulit yang teriritasi adalah dengan cara merawat kulit Anda dengan baik karena ini mendorong produksi kolagen normal.
Perawatan yang benar akan membuat kulit menjadi halus dan bercahaya, membantu kulit melindungi diri dari kerusakan lingkungan, mengurangi produksi minyak, dan membuat pori-pori lebih kecil.
Kemudian jika kulit Anda rentan terhadap iritasi, maka menghindari iritan kulit dalam perawatan kulit dan belajar untuk lebih merawat kulit akan membantu untuk mendapatkankan hasil yang signifikan.
Selain berapa lama iritasi wajah sembuh, ikuti artikel-artikel menarik lainnya juga ya. Ingin tahu informasi menarik lainnya? Jangan ketinggalan, pantau terus kabar terupdate dari VOI dan follow semua akun sosial medianya!