JAKARTA - Untuk menurunkan berat badan, terdapat beberapa program diet yang bisa dipilih untuk dilakukan. Salah satunya adalah water fasting atau puasa dengan air.
Metode diet water fasting hanya melibatkan konsumsi air tanpa makanan dalam periode tertentu. Selama water fasting, seseorang biasanya mengonsumsi sekitar 2 sampai 3 liter air.
Puasa ini biasanya dilakukan dalam waktu beberapa jam hingga lebih dari satu hari. Water fasting jika dilakukan dengan benar akan memberikan banyak manfaat bagi tubuh.
Selain membantu menurunkan berat badan, metode ini dapat memberikan manfaat penurunan risiko berbagai penyakit. Mulai dari penyakit diabetes, jantung, dan kanker.
Namun, meski memiliki banyak manfaat, water fasting tidak sepenuhnya aman untuk dilakukan. Terlebih jika melakukannya lebih dari 24 jam.
Mengutip laman Medical News Today, untuk melakukan water fasting sebaiknya berdiskusi dahulu dengan ahli kesehatan. Ini harus dilakukan agar rentang waktu water fasting bisa disesuaikan dengan kemampuan tubuh tiap individu.
Perlu diketahui juga bahwa water fasting memang menurunkan berat badan, tetapi bukan hanya lemak, ada juga berkurangnya massa otot. Pemecahan massa otot ini tidak bisa dibiarkan terus terjadi, karena dapat menyebabkan kelemahan otot.\
SEE ALSO:
Oleh karena itu, penerapan water fasting harus diawasi pihak medis dan tidak boleh dilakukan terlalu lama. Ini karena karena bisa berdampak pada kesehatan tubuh.
Dilansir dari VeryWell Fit, terdapat juga golongan orang yang sangat tidak dianjurkan melakukan water fasting. Mereka adalah orang dengan penyakit ginjal kronis, pengidap diabetes, memiliki maag atau GERD, ibu hamil dan menyusui, hingga anak-anak dan remaja di bawah 18 tahun.