JAKARTA - Istilah jam koma beberapa waktu belakangan di media sosial, terutama di kalangan Generasi Z atau Gen Z. Mereka sering menggunakan istilah tersebut di media sosial TikTok hingga X.
Dilansir dari berbagai sumber, istilah ini muncul dalam berbagai konteks, tetapi secara umum digunakan untuk menggambarkan momen ketika tubuh tidak berjalan seiring dengan otak akibat kelelahan.
Kondisi ini tidak merujuk pada gangguan medis tertentu. Namun, jam koma hanya digunakan untuk menggambarkan seseorang yang masih harus beraktivitas dan memaksa otak bekerja, meskipun tubuh sudah harus istirahat.
BACA JUGA:
Hal tersebut membuat seseorang tidak fokus untuk melakukan hal yang seharusnya dilakukannya, hingga menjadi pelupa. Biasanya hal ini terjadi di jam-jam tertentu dalam sehari, antara sore setelah makan siang hingga malam hari.
Jam koma ini sering menyerang mereka yang memiliki gaya hidup penuh kesibukan, yang menghadapi jadwal padat dan tekanan kerja yang tinggi.
Meskipun sering dijadikan bahan candaan, fenomena jam koma yang terjadi pada seseorang sebenarnya harus diperhatikan. Aktivitas dan waktu istirahat harus diperhatikan dan seimbang, karena berpengaruh pada kesehatan fisik hingga mental.
Untuk terhindar dari jam koma, disarankan menerapkan hidup yang seimbang. Mulai dari tidur yang cukup hingga konsumsi makanan bernutrisi, seperti sayur dan buah.