Bagikan:

JAKARTA - Seorang pria asal Connecticut, Amerika Serikat bernama Jarek Neczypor telah mengajukan gugatan federal terhadap EgyptAir dengan nomor penerbangan 985. Dalam gugatan tersebut, pria berusia 31 tahun ini mencantumkan tuduhan menyebabkan cedera fisik dan mental yang parah selama penerbangan dari Kairo ke Bandara John F. Kennedy di New York.

Dilansir dari laman NDTV, menurut pengajuan pengadilan federal Manhattan, insiden itu terjadi pada 17 Agustus. Saat penerbangan, Neczypor menyebut tiba-tiba tas bercabang jatuh dari kompartemen di atas kursinya. Jatuhnya tepat di wajahnya.

Jatuhnya tas tersebut mengakibatkan cedera hingga kerusakan di bagian wajahnya. Gigi seri atasnya retak dan cedera wajah parah, menurut laporan dari New York Post. Untuk memperparah situasi, awak kabin memindahkan Neczypor ke kursi lain.

Sayangnya, kursi baru tersebut diduga rusak dan tidak terpasang dengan benar di lantai. Untuk sisa penerbangan 11,5 jam, Neczypor mengalami cedera leher dan punggung, karena kursi yang rusak.

Gugatan hukum Neczypor meminta ganti rugi yang tidak disebutkan jumlahnya dari EgyptAir. Neczypor menyebutkan rasa sakit, kesedihan, dan penderitaan mental. Insiden tersebut dilaporkan telah meninggalkannya dengan trauma fisik dan emosional yang berkepanjangan. Gugatan hukum tersebut menuduh kelalaian dan kegagalan EgyptAir dalam memastikan keselamatan penumpang hingga menyebabkan cedera yang dialami oleh Neczypor.

Insiden serupa terjadi pada bulan Juli ketika seorang wanita tua dalam penerbangan Cathay Pacific menuju London. Ia terluka ketika sebuah barang bawaan jatuh dari kompartemen atas dan mengenai kepalanya.

Menurut South China Morning Post , insiden itu terjadi saat penerbangan meninggalkan Bandara Internasional Hong Kong menuju Bandara Heathrow London. Wanita itu menerima bantuan medis di bandara sebelum dipindahkan ke Rumah Sakit North Lantau untuk perawatan lebih lanjut.

"Penyebab cedera tersebut mungkin, karena barang bawaan yang salah di kompartemen penyimpanan, tepat di atas kepala. Awak kabin dan staf darat kami segera meminta bantuan, mengirim penumpang tersebut ke rumah sakit terdekat untuk perawatan medis lebih lanjut. Lalu, membatalkan penerbangan untuk penumpang dan anggota keluarganya. Ia mengatur agar anggota keluarga tersebut menginap di hotel bandara," kata juru bicara Cathay Pacific.

Khususnya, maskapai penerbangan biasanya bertanggung jawab atas cedera yang dialami penumpang, kecuali mereka dapat menunjukkan cedera tersebut disebabkan oleh kelalaian penumpang itu sendiri.