Bagikan:

BOGOR - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bogor, Jawa Barat, mengungkapkan sebanyak 14 bangunan di daerah itu terdampak tanah longsor dan angin kencang.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bogor Ade Hasrat menjelaskan dua bencana alam itu terjadi pada Rabu (25/10) petang saat hujan lebat.

Bencana tanah longsor terjadi di Desa Cisarua, Kecamatan Nanggung, mengakibatkan satu rumah yang dihuni empat jiwa rusak dan terancam tertimpa longsoran Tanggul Penahan Tanah (TPT) dengan panjang 14 meter dan tinggi 5 meter.

Kemudian angin kencang terjadi di enam kecamatan berbeda yaitu Kecamatan Ciampea, Nanggung, Cigudeg, Tamansari, Ciomas dan Leuwiliang.

Untuk di Kecamatan Ciampea, angin kencang melanda Desa Tegal Waru mengakibatkan satu rumah yang dihuni dua jiwa mengalami rusak ringan.

"Dengan kondisi rumah yang tidak memiliki selup dan juga kondisi kayu sudah rapuh, dikhawatirkan akan meningkatkan kerusakan pada bangunan jika terjadi kembali hujan dan angin kencang dengan waktu yang cukup lama, maka dibutuhkan penanganan lebih lanjut dari pihak terkait," kata Ade Hasrat.

Angin kencang juga terjadi Kecamatan Nanggung pada tiga kampung yaitu Citumbuk, Babakan Cengkeh, dan Babakan Sawah di Desa Cisarua.

"Di Kampung Citumbuk RT 01/02 satu rumah yang dihuni enam jiwa mengalami rusak sedang, dinding dapur retak-retak dengan rincian panjang tujuh meter dan TPT dengan rincian Panjang 11 meter, tinggi dua meter," paparnya.

Masih di kampung yang sama, tepatnya di RT 01/03, angin kencang ini pun menerjang satu unit rumah yang dihuni oleh 2 jiwa. Akibatnya rumah tersebut pun mengalami rusak ringan karena retakan pada bagian dinding kamar.

"Lalu di kampung Babakan cengkeh, 2 rumah rusak ringan (2 kk/10 jiwa) dengan keterangan retak pada bagian dinding dapur. Di kampung Babakan sawah, 1 unit rumah rusak ringan(1 kk/4 jiwa) dengan keterangan retak pada bagian dinding," kata Ade Hasrat.

Lalu di Kecamatan Cigudeg, satu unit rumah yang dihuni oleh enam jiwa di Kampung Citeureup, Desa Cigudeg yang mengalami rusak berat akibat dihantam oleh angin kencang.

"Untuk sementara rumah yang jebol, gentengnya belum diperbaiki karena tiang penyangga sudah retak dan beresiko. Harus segera diperbaiki karena khawatir apabila terjadi hujan lebat tiang penyangga atap patah," ujarnya.

Ade Hasrat melanjutkan angin kencang juga melanda Desa Sukajadi, Kecamatan Tamansari mengakibatkan satu rumah yang dihuni enam jiwa mengalami rusak berat dan para penghuninya pun saat ini terpaksa mengungsi di kediaman sanak saudaranya.

"Saat ini satu rumah yang rusak akibat tertimpa pohon tumbang belum diperbaiki dan masih dalam keadaan rusak berat. Butuh penanganan segera dari pihak yang lebih berwenang," ucap Ade Hasrat.

Sedangkan untuk Desa Kotabatu di Kecamatan Ciomas ada empat rumah yang terdampak kerusakan akibat angin kencang tersebut.

"Satu unit rumah rusak sedang (1 KK/7 Jiwa), rusak di bagian dinding kamar dan dapur ambruk dan 3 unit rumah lainnya mengalami rusak ringan (3 KK/13 Jiwa) dengan rata-rata mengalami kerusakan pada bagian atap rumah," urainya.

Selain melanda dan berdampak pada rumah-rumah warga, angin kencang ini pun membuat beberapa pepohonan tumbang yang berdampak pada kerusakan beberapa fasilitas umum.

Menurut dia, fasilitas umum tersebut adalah bangunan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Darul Mutaalimin di Desa Leuwimekar, Kecamatan Leuwiliang, yang terkena dampak pohon tumbang.

"Untuk saat ini pohon yang tumbang sudah dievakuasi oleh TRC BPBD Kabupaten Bogor dan dibantu warga setempat," pungkasnya.