Angin Kencang Terjang Kota Malang, Empat Warga Luka dan 48 Bangunan Rusak
Foto: Dok. BNPB

Bagikan:

JAKARTA - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat sebanyak empat warga terluka dan puluhan bangunan rusak akibat angin kencang yang menerjang Kota Malang. Fenomena cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat dan disertai angin kencang ini menerjang enam kelurahan di tiga kecamatan pada Kota Malang, Jawa Timur pada Sabtu, 13 Agustus pukul 15.30 WIB.

"Wilayah yang terdampak meliputi Kelurahan Kasing dan Kelurahan Baring di Kecamatan Klojen. Kemudian Kelurahan Kebonsari, Kelurahan Gadang dan Kelurahan Ciptomulyo di Kecamatan Sukun serta Kelurahan Sawojajar di Kecamatan Kedungkandang," kata Plt. Kapusdatinkom Kebencanaan BNPB Abdul Muhari dalam keterangannya, Minggu, 14 Agustus.

Berdasarkan hasil kaji cepat BPBD Kota Malang, sebanyak 48 bangunan, termasuk empat gedung sekolah dan satu pondok pesantren, mengalami kerusakan akibat tertimpa pohon tumbang dan tersapu angin kencang.

"Beberapa rumah mengalami kerusakan hingga hilang atap. Laporan visual yang lain juga memperlihatkan beberapa struktur di teras rumah roboh rata dengan tanah dan sejumlah pohon mengalami patah batang dan ranting hingga ambruk mengenai rumah," ucap Muhari.

Sementara terhadap dua korban luka ringan dan dua luka sedang, mereka telah dievakuasi dan mendapat perawatan di Rumah Sakit Tentara Soepraonen.

Hari ini, sejumlah warga mulai bergotong-royong membersihkan puing dan menata kembali rumah mereka yang terdampak angin kencang. BPBD Kota Malang dan tim gabungan turut membersihkan puing reruntuhan dan pohon yang tumbang.

Lebih lanjut, Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan informasi peringatan dini yang menyatakan hujan ringan hingga sedang masih berpotensi terjadi di wilayah Kota Malang hingga Senin 15 Agustus. BMKG juga menyatakan wilayah Jawa Timur dalam status ‘waspada’ terhadap potensi hujan lebat yang dapat disertai angin hingga beberapa hari ke depan.

"Menyikapi hal itu, maka BNPB mengimbau kepada masyarakat dan pemangku kebijakan di daerah setempat agar tetap waspada dan meningkatkan kesiapsiagaan dari potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor dan angin kencang yang dapat dipicu oleh faktor cuaca," imbuhnya.