Ketua Dewan Kehormatan Ungkap PDIP Pernah Ingatkan Gibran Tegak Lurus Arahan Partai
Prabowo Subianto bersama Gibran Rakabuming Raka/DOK ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Dewan Kehormatan DPP PDI Perjuangan (PDIP) Komarudin Watubun menyebut Gibran Rakabuming Raka sudah pernah diingatkan tegak lurus mengikuti arahan partai. Peringatan diberikan setelah Wali Kota Solo itu bertemu dengan Prabowo Subianto pada 19 Mei.

Komarudin menerangkan saat itu dirinya pernah meminta Gibran mengklarifikasi pertemuan tersebut pada 22 Mei. Tapi, tak ada sanksi yang diberikan mengingat anak Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu masih kader junior meski keduanya bertemu diduga bukan dalam kapasitas wali kota dengan Menteri Pertahanan.

"Saat itu, sebagai kader yang junior kami tidak menjatuhkan sanksi. Kami berikan nasihat untuk patuh pada partai," kata Komarudin dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Kamis, 26 Oktober.

Mendengar peringatan ini, Gibran disebut Komarudin menerimanya dan mengucapkan terima kasih karena diingatkan. "Dan sebagai kader muda berjanji tetap tegak lurus sesuai arahan Ibu Ketua Umum," sambungnya.

Selain itu, Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri juga sebenarnya sudah sering mengingatkan kadernya untuk tidak melakukan dansa politik. Mereka diminta turun ke bawah untuk memenangkan Pemilu 2024 dan memenangkan Ganjar Pranowo yang diusung sebagai calon presiden (capres) pada 21 April.

Karenanya, Gibran dianggap tidak tegak lurus dengan arahan partai ketika mendaftar sebagai calon wakil presiden (cawapres) mendampingi Prabowo Subianto yang maju dari Koalisi Indonesia Maju (KIM). Keanggotaannya, sambung Komarudin, dianggap berakhir ketika dia mendaftar ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu, 25 Oktober.

"Secara de facto keanggotaan Gibran di PDI Perjuangan telah berakhir setelah pendaftarannya secara resmi menjadi cawapres dari KIM," tegas Anggota DPR RI tersebut.

Komarudin menilai keputusan ini tak perlu dihebohkan. Sebab, keluar atau pindah haluan partai adalah hal yang biasa dan banyak sosok lain yang bisa menggantikan Gibran.

Meski begitu, Komarudin dan banyak kader partai yang penasaran dengan sikap yang diambil oleh Gibran. Apalagi, dia kerap menyatakan tegak lurus dan hitam putih.

Kejadian ini juga dianggap Komarudin akan membuka mata publik. Bahkan, mereka bisa membandingkannya dengan Mahfud MD yang kini dipasangkan dengan Ganjar Pranowo.

"Siapa yang meragukan Prof. Mahfud MD dengan latar belakang pendidikan, integritas, pengalaman, dan karakter-nya. Jadi tenang dan optimis saja. Terus kerja dan turun ke bawah," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Gibran secara resmi mendaftar bersama Prabowo ke KPU. Dia maju dengan didukung Koalisi Indonesia Maju yang diisi sembilan partai di antaranya Partai Gerindra, Partai Golkar, Partai Amanat Nasional (PAN), dan sejumlah partai lain termasuk Partai Solidaritas Indonesia (PSI).

Pasangan tersebut sudah menyerahkan kelengkapan berkas ke KPU. Sehari setelahnya, mereka juga sudah melaksanakan pengecekan kesehatan di RSPAD Gatot Soebroto, Jakarta.