Dikritik Sesama Kader dan Bisa "Nyapres" dari Partai Lain, Ganjar Pranowo Tak Goyah Meski 29 DPW Nasdem Usulkan Jadi Bakal Capres
Ganjar Pranowo/Foto: VOI

Bagikan:

JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengucapkan terima kasih pada DPW Partai NasDem yang telah memilihnya sebagai bakal calon presiden menjelang Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Tapi, dia menegaskan dirinya adalah kader PDI Perjuangan (PDIP).

Sebanyak 29 DPW Partai NasDem mengusulkan nama Ganjar calon presiden dalam Rakernas NasDem di JCC Senayan, Jakarta pada Kamis, 16 Juni. Selain itu, muncul juga nama Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Menteri BUMN Erick Thohir, dan Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

"Saya terima kasih mendapatkan kehormatan itu tapi saya PDI Perjuangan," kata Ganjar kepada wartawan di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis, 16 Juni.

Ganjar menegaskan komitmennya sebagai partai berlambang banteng. Meskipun nantinya ada partai lain yang akan mengusungnya dia tak akan bergeming dari PDIP.

"Apa lamaran-lamaran emangnya mau nikah. Partainya PDI Perjuangan, markasnya PDI Perjuangan," tegas mantan anggota DPR RI itu.

"Kita kan kader PDIP," imbuh Ganjar.

Senada, Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto meyakini Ganjar akan berkomitmen dengan partai. Dia diyakini bakal tegak lurus terhadap arahan Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri.

"Pak Ganjar menegaskan saya adalah PDI Perjuangan, tegak lurus pada disiplin partai dan terkait dengan calon presiden dan wakil presiden itu kewenangan Ibu ketua umum," kata Hasto kepada wartawan.

Lebih lanjut, Hasto tak mau ikut campur tangan terhadap urusan partai lain termasuk saat munculnya nama Ganjar sebagai bakal calon presiden Partai NasDem.

Tapi, dia mengingatkan tiap partai politik harusnya menggembleng kadernya sendiri. Hal inilah yang selalu dilakukan PDIP.

"Tentu saja kita tidak campur tangan rumah tangga partai lain. Hanya saja kami punya prinsip bahwa menjadi partai politik itu punya tugas untuk menyiapkan kader-kader pemimpin yang digembleng dari anggota partai," tegasnya.

"Karena itulah Rakernas perjuangan nanti diadakan di sekolah partai sebagai suatu pengingat bahwa kepemimpinan itu lahir melalui proses sekolah partai dan kemudian penugasan penugasan kader partai," pungkas Hasto.