JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menegaskan dirinya tak pernah berkomunikasi dengan Partai NasDem meski diusulkan jadi bakal calon presiden (capres) di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Sebagai kader PDI Perjuangan (PDIP), dia memilih tunduk pada mekanisme partai.
"Enggak, enggak ada (komunikasi dengan Partai NasDem, red)," kata Ganjar di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Jumat, 17 Juni.
Ganjar menghormati 29 DPW Partai NasDem yang mengusulkan namanya untuk diusung sebagai capres 2024. Tapi, PDIP diyakininya punya mekanisme tersendiri.
"Saya kira kita menghormati, dan tentunya PDI Perjuangan punya mekanismenya sendiri, dan saya adalah kader PDIP," tegasnya.
Lagipula, Ganjar meyakini PDIP juga akan menghormati aspirasi dari para kader akar rumput Partai NasDem. Menurutnya, dalam membangun bangsa dan negara memang diperlukan sikap saling menghormati antar partai politik,
"Toh, kita semua berpikir kalau mau bangun bangsa bareng-bareng, institusi dan partai politiknya kan memang sumbernya. Jadi kita saling menghormati," ungkapnya.
Sementara itu, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh juga mengaku belum pernah bertemu, apalagi berbicara serius dengan Ganjar prihal Pilpres 2024. Dia juga belum memastikan siapa yang akan dipilih menjadi capres.
"Kita lihat nanti, saya sendiri belum pernah ketemu dan bicara serius," ujar Surya Hotel Sultan, Senayan, Jakarta, Kamis, 16 Juni.
BACA JUGA:
Namun, Surya tak menampik dirinya berencana bertemu dengan Ganjar atau tokoh lain yang diusulkan untuk diusung sebagai capres 2024. Adapun tokoh lain tersebut adalah Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan hingga Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.
Surya mengatakan, dirinya akan melakukan pertemuan setelah melihat tiga nama capres yang diajukan kepadanya saat penutupan Rakernas Partai NasDem.
"Emang wacananya ada. Belum pernah di antara seperti ini. Mungkin setelah besok diumumkan sekalian liat. Lalu saya pikirkan apa yang positif," pungkasnya.