Bagikan:

JAKARTA - Penyanyi Cher meminta maaf di media sosial terkait cuitannya mengenai kematian George Floyd pada Jumat, 2 April.

Diketahui, George Floyd adalah salah satu orang berkulit hitam yang meninggal karena kebrutalan polisi di Minneapolis pada Mei 2020. Leher Floyd dicekik lebih dari sembilan menit dan membuat Floyd meninggal di tempat.

Jumat, 2 April, Cher menulis di Twitter. “Sedang berbicara dengan ibu dan dia berkata ‘Saya menonton persidangan polisi yang membunuh George Floyd & menangis’

“Saya berkata ‘Ma, saya tahu ini terdengar gila tetapi… saya terus berpikir… mungkin jika saya di tempat… saya bisa membantu,” katanya dalam Twitter.

Sebelum dihapus, cuitan itu menjadi kontroversi karena tidak sensitif dan membuat white saviour atau persona orang kulit putih yang dianggap sebagai penolong.

Setelah beberapa hari, Cher sempat menyangka pengguna Twitter tidak mengerti dengan maksud cuitannya.

Namun kemudian dia meminta maaf karena terdengar ofensif. “Baru selesai bertelepon dengan seorang teman bernama Karen. Memberitahu dia apa yang terjadi dan menyadari, ‘Anda bisa membuat orang kesal & menyakiti mereka dengan tidak mengetahui apapun yang ‘TIDAK layak’ dikatakan”

“Kepada Tuhan, saya minta maaf jika saya membuat kesal siapa pun pada komunitas berkulit hitam.”