JAKARTA - Film dokumenter yang berjudul Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?sudah ditayangkan secara serentak sejak 4 Oktober di kanal Youtube @DangerousHumansMovie. Diaz Hendropriyono berkolaborasi dengan Deddy Corbuzier meluncurkan film dokumenter tersebut untuk menarasikan dampak gas rumah kaca terhadap iklim.
Film dokumenter itu merupakan dokumentasi pekerjaan Diaz selama menjabat sebagai Staf Khusus Presiden RI. Dalam film tersebut, Diaz menyampaikan bahwa krisis iklim akan menyebabkan kerusakan pada kehidupan manusia. Namun dampak itu bisa dicegah asalkan masyarakat mau menerapkan gaya hidup yang lebih ramah lingkungan.
"Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?" sebelumnya merupakan buku yang ditulis dan dirilis oleh Diaz Hendropriyono pada 2023.
"Pada akhir buku itu saya tanya dengan penjelasan mengenai climate change, global warming, kita ini sebenarnya sedang ada di persimpangan jalan, teman-teman mau ke arah mana? Mau ke arah Indonesia net zero emissions atau kita menuju ke arah tanpa atau zero ecological missions?”, tegas Diaz dalam siaran pers pada Jumat.
Deddy Corbuzier tertarik untuk terlibat dalam produksi film dokumenter itu karena ingin menyuarakan mengenai bahaya dari pemanasan global dan perubahan iklim. Ia juga tertantang untuk mengubah buku itu menjadi sebuah film agar maknanya lebih mudah diterima oleh masyarakat.
"Jadi idenya adalah bagaimana kalau bukunya kita filmkan karena kalau nanti kita filmkan, attentionnya lebih lama. Akhirnya tercipta documentary dari hasil kerja bro Diaz selama lima tahun menjadi Stafsus-nya Presiden Jokowi dengan judul Dangerous Humans," kata Deddy Corbuzier dikutip dari ANTARA, Jumat, 11 Oktober.
BACA JUGA:
"Dangerous Humans: Towards Zero eMissions?" berdurasi kurang lebih satu jam dengan menampilkan ratusan EcoPreneurs dari berbagai daerah di Indonesia. Menurut Diaz, upaya mengurangi emisi gas rumah kaca perlu dibantu dengan kesadaran masyarakat.
“Terima kasih Mas Diaz atas dukungannya terhadap kami-kami ecopreneur. Saya rasa buat kita semua beliau adalah Father of Ecopreneurs," kata Tommy Tjiptadjaja dari Greenhope Indonesia.